Dunia memiliki "tanggung jawab global" untuk melindungi kesehatan pengungsi dari COVID-19, kata Raja Yordania Abdullah pada sebuah pertemuan virtual para pemimpin negara pada Kamis (28/1).Di tengah masa-masa sulit ini, menjaga kesehatan dan kesejahteraan pengungsi tetap menjadi tanggung jawab global,
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Raja Yordania setelah negaranya menjadi salah satu negara yang pertama memvaksin para pengungsi.
Memastikan para pengungsi dan migran mendapatkan vaksin adalah kunci untuk mengakhiri pandemi COVID-19 melalui kekebalan kawanan (herd immunity), yang membutuhkan sebagian besar komunitas mengembangkan kekebalan terhadap virus, baik melalui infeksi alami atau vaksinasi, kata para ahli.
Baca juga: Kasus corona melonjak, Yordania mungkin akan 'lockdown' total
Baca juga: Yordania tutup sekolah usai kasus COVID-19 melonjak
"Merupakan suatu kewajiban moral untuk memperlakukan vaksin sebagai barang publik global guna memastikan bahwa negara-negara berpenghasilan rendah dan miskin tidak berada di ujung antrean untuk mendapatkan vaksin," kata Raja Yordania dalam pidato daring yang diselenggarakan oleh Forum Ekonomi Dunia.
"Di tengah masa-masa sulit ini, menjaga kesehatan dan kesejahteraan pengungsi tetap menjadi tanggung jawab global," ujar Raja Abdullah.
Yordania memiliki pengungsi per kapita terbanyak setelah Lebanon. Yordania menampung sekitar 750.000 pengungsi, termasuk banyak pengungsi dari Suriah, menurut badan urusan pengungsi PBB, UNHCR.
UNHCR menyebutkan bahwa Yordania adalah salah satu negara pertama di dunia yang mengimunisasi para pengungsi sebagai bagian dari program vaksinasi nasionalnya yang terbuka untuk siapa saja yang tinggal di dalam wilayah perbatasan negara itu, terlepas dari status imigrasi mereka.
Kelompok-kelompok bantuan kemanusiaan menyampaikan kekhawatiran bahwa pengungsi, pencari suaka, dan pekerja migran tidak berdokumen di seluruh dunia, termasuk di Timur Tengah, Afrika, dan Asia Tenggara, sulit dijangkau dan berisiko ditinggalkan dalam kampanye vaksinasi COVID-19.
Platform berbagi vaksin COVAX, yang dirancang untuk memastikan akses yang adil bagi semua untuk mendapatkan vaksin COVID-19, menyampaikan tujuannya untuk memberikan 1,8 miliar dosis vaksin virus corona ke negara-negara miskin pada 2021.
Sumber: Reuters
Baca juga: PM al-Khasawneh: Yordania amankan 3 juta dosis vaksin COVID-19
Baca juga: Yordania umumkan rekor kasus baru harian COVID-19
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021