Upaya Kemendikbud bersama Huawei ini merupakan bagian dari program mengakselerasi transformasi digital dunia pendidikan. Huawei akan menyediakan 1000 akun Huawei Cloud Service bagi 500 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Baca juga: Huawei: Pemanfaatan teknologi digital percepat pemulihan ekonomi
"Diharapkan hubungan kerja sama dengan Huawei ini dapat terus berlanjut dalam mewujudkan akselerasi transformasi pendidikan digital, serta dapat bermanfaat bagi segala pihak,” kata Dirjen DIKTI Kemendikbud Prof. Nizam dalam pernyataan pers, Sabtu.
Nizam mengapresiasi Huawei Indonesia atas komitmen serta kontribusi nyata dan berkelanjutan dalam mendukung transformasi pendidikan digital melalui penyediaan platform komputasi awan untuk pembelajaran digital.
Menurut Nizam, pandemi COVID-19 telah mendorong akselerasi transformasi pendidikan digital. Dengan proses pembelajaran yang harus dilakukan secara jarak jauh maka teknologi menjadi jawaban di tengah keterbatasan.
Kemdikbud sejak tahun 2000 terus berusaha mewujudkan transformasi pendidikan digital, namun perjalanannya berlangsung secara perlahan karena masih minimnya kesadaran akan pentingnya penggunaan teknologi digital dalam kurikulum.
"Pandemi COVID-19 menjadi batu lompatan yang membawa pada akselerasi pendidikan digital yang sangat diharapkan. Perlu disadari transformasi pendidikan digital hadir bukan untuk menggantikan proses belajar tatap muka, namun melengkapi serta memperkuat," kata Nizam menambahkan.
Baca juga: Huawei Indonesia perkenalkan arsitektur "Intelligent Twins"
President Huawei Cloud & AI Indonesia Business Development, Jason Zhang, mengatakan bahwa pendidikan merupakan pondasi kemajuan masa depan dan melalui kolaborasi dengan pemerintah, Huawei akan terus melakukan alih pengetahuan dan teknologi sebagai wujud komitmen berkelanjutan untuk Indonesia.
"Terima kasih atas kerja sama dengan DIKTI yang terus dilakukan. Kerja sama ini selaras dengan komitmen Huawei Indonesia untuk tetap memberikan yang terbaik bagi kemajuan bangsa dan negeri ini,” kata Jason.
Pemrakarsa APTIKOM sekaligus pakar TIK, Prof. Richardus Eko Indrajit mengatakan bahwa penyediaan Huawei Cloud Meeting E-Learning sebagai salah satu solusi efektif untuk mendukung pemerataan pemanfaatan solusi TIK berkualitas di dunia pendidikan tinggi Indonesia.
"Dukungan Cloud E-Learning Service dari Huawei Indonesia untuk 500 perguruan tinggi di tanah air memiliki makna yang sangat fundamental mengingat tatap-muka secara daring antara dosen dan mahasiswa merupakan aktivitas perkuliahan yang paling disarankan saat ini khususnya dalam mengantisipasi pandemi," katanya.
"Dukungan platform tatap-muka perkuliahan jarak jauh, Huawei Cloud E-Learning Service, selama dua tahun akan sangat bermanfaat bagi perguruan tinggi di antero penjuru tanah air. Selain akan makin menguatkan cara belajar-mengajar baru yang adaptif terhadap dinamika era digital, juga bisa menjadi solusi agar aktivitas pendidikan yang saat ini terdisrupsi karena pandemi akan tetap dapat terus berlangsung," kata Dosen Fakultas MIPA Universitas Negeri Semarang, Adi Nur Cahyono.
Baca juga: Pengalaman pengguna jadi fokus Huawei bangun layanan cloud
Baca juga: Huawei dan BPPT kolaborasi perkuat ekosistem AI dan 5G Indonesia
Baca juga: Anabatic-Huawei sediakan "private cloud" ekonomis bagi perbankan
Pewarta: Suryanto
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021