• Beranda
  • Berita
  • Ketua DPD RI minta kearifan lokal Raja Ampat dijaga

Ketua DPD RI minta kearifan lokal Raja Ampat dijaga

31 Januari 2021 23:45 WIB
Ketua DPD RI minta kearifan lokal Raja Ampat dijaga
Rombongan Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti saat bertemu Bupati Abdul Faris Umlati di Waisai, Minggu (31/1). (Foto Istimewa)
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti berharap kearifan lokal di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat yang merupakan destinasi wisata dunia tetap terjaga.

"Raja Ampat sudah dikenal sampai penjuru dunia. Raja Ampat memang dihadiahkan Tuhan kepada Indonesia untuk menyempurnakan pesonanya di khatulistiwa, sehingga harus tetap dijaga," kata LaNyalla dalam ramah tamah rombongan senator bersama Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati dan Forkopimda di Aula Wayag Kantor Bupati Waisai, Minggu.

Menurutnya, Raja Ampat adalah surga bawah laut terindah di dunia. "Kalau diibaratkan Raja Ampat adalah 'Mekkah'-nya para penyelam. Tidak hanya kehidupan bawah laut, landskap di atas laut dan daratan Raja Ampat juga bak surga dunia," ujarnya.

Sebagai destinasi dunia, LaNyalla yakin banyak wisatawan yang datang ke Raja Ampat. Oleh karena itu, dia berharap kearifan lokal dan kebudayaan yang beragam di Raja Ampat ini harus tetap dijaga dan dipelihara.

Kegiatan seni tari dan musik, juga cara hidup masyarakatnya harus tetap dilestarikan serta dikembangkan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi bagi masyarakat.

Baca juga: Pemkab Raja Ampat survei kepuasan kunjungan wisatawan secara online

Mantan Ketua Umum Kadin Jawa Timur ini menambahkan tidak hanya menjaga alam dan budaya, kearifan lokal untuk menjaga hubungan antarmanusia juga perlu dijaga.

"Masyarakat Muslim dan Kristen yang sudah hidup berdampingan sebagai persaudaraan sejati di Raja Ampat, harus tetap dirawat dan dijaga. Beberapa daerah yang pernah mengalami gejolak atau kerusuhan, tidak ada yang untung, semuanya mengalami kerugian," katanya.

LaNyalla mengingatkan Pemerintah Kabupaten Raja Ampat untuk tidak membiarkan kegiatan pertambangan yang dipusatkan di Pulau Salawati untuk batubara, Waigeo dan Gag untuk nikel, serta Batanta dan Misool untuk emas dan bahan baku semen.

"Lebih baik Pemerintah Kabupaten Raja Ampat fokus kegiatan pariwisata dan perikanan, bukan pertambangan. Apalagi, pamor Raja Ampat ini semakin terangkat berkat Sail Raja Ampat tahun 2014. Tetapi, kerusakan mulai mengancam Raja Ampat, seperti di Pulau Arborek sebagai destinasi wisata eksotis yang paling sering untuk snorkeling. Hal ini yang harus menjadi perhatian," katanya.

Ia mengatakan destinasi Piaynemo, kerusakan belum parah. Namun, perhatian harus segera diberikan, karena dibutuhkan perlindungan untuk biota besar, untuk Pari Manta. LaNyalla juga minta sailing ship melempar jangkar dan berlabuh diatur dan diawasi.

Senator asal Jawa Timur ini menilai dibutuhkan sebuah badan otorita pariwisata Raja Ampat. Tugasnya adalah mengemban peran sebagai akselerator pembangunan pariwisata melalui fungsi koordinatif dan otoritatif di kawasan Raja Ampat.

Kepariwisataan yang diselenggarakan harus menjamin keterpaduan antarsektor, antardaerah, antara pusat dan daerah sebagai satu kesatuan sistemik dalam kerangka otonomi daerah, serta keterpaduan antarpemangku kepentingan.

LaNyalla menegaskan jika DPD RI mendukung penyelesaian masalah yang komprehensif agar tidak menghambat percepatan pembangunan kesejahteraan terkait tata kelola, pemanfaatan, dan penyaluran dana otonomi khusus.

Baca juga: Sebagian terumbu karang di perairan Raja Ampat memutih

Baca juga: Pembangunan infrastruktur di Raja Ampat terkendala status kawasan

Baca juga: Masyarakat adat Kawe Raja Ampat perkuat perlindungan sumber daya alam


"Dukungan kita berikan karena DPD RI merupakan wakil daerah, kami mengawal kepentingan daerah agar mendapat perhatian pemerintah pusat. Slogan kami adalah Dari Daerah untuk Indonesia, karena wajah Indonesia dihiasi wajah 34 provinsi di Indonesia," paparnya.

Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati yang memberikan keterangan terpisah mengaku bangga atas kedatangan rombongan DPD RI. Menurutnya, kunjungan ini merupakan suatu kehormatan.

"Saya rasa jangan kali ini aja datang ke sini, harus datang lagi. Karena, untuk menikmati objek wisata di sini butuh waktu setidaknya lima hari. Sebab Raja Ampat merupakan surga kecil yang jatuh di atas tanah ini," ujarnya.

Abdul Faris Umlati juga menyampaikan aspirasi terkait pemekaran rencana kabupaten baru, yaitu Raja Ampat Selatan dan Raja Ampat Utara.

"Jadi, pada kesempatan ini Raja Ampat akan ada pemekaran wilayah baru dan insya Allah ini bisa jadi tanggung jawab ketua dan anggota. Maka, saya yakin pemekaran ini tidak akan lama lagi," tuturnya.

Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021