Direktur Operasional Perum Perindo, Raenhat Tiranto Hutabarat dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu mengatakan permintaan bahan baku ikan untuk kebutuhan ekspor ke Jepang terus meningkat meski masih pandemi.
"Terdapat permintaan bahan baku ikan dari mitra Perindo untuk kebutuhan ekspor ke Jepang sebesar 3 juta kg ikan cakalang, 500.000 kg ikan layang, 500.000 kg ikan deho, dan 500.000 kg ikan tuna loin untuk sampai dengan April mendatang," ujarnya.
Meski masih pandemi, ia mengatakan, Perindo akan terus mendukung pemulihan ekonomi melalui pengembangan bisnis perikanan, salah satunya dari wilayah Lampulo, Banda Aceh bekerja sama dengan pemerintah kota Banda Aceh dan mitra nelayan dan pelaku usaha perikanan di Lampulo, Banda Aceh.
"Kami optimalisasi aset Perum Perindo unit Lampulo, Banda Aceh melalui pemanfaatan lahan tiga hektar untuk sarana prasarana perikanan seperti pabrik es, cold storage, dan perdagangan serta pengolahan ikan untuk pemenuhan bahan baku yang akan distribusi lokal di Banda Aceh maupun ekspor," katanya.
Kerja sama untuk peningkatan bisnis perikanan di Banda Aceh turut melibatkan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Dinas Pangan, Pertanian serta komunitas masyarakat lokal seperti Ikatan Saudagar Muslim Indonesia di Aceh (ISMI) Aceh dan Pemangku kepentingan lokal lainnya di Banda Aceh.
Sementara itu, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman menyampaikan dukungannya kepada Perum Perindo yang membangun sentral perikanan di Banda Aceh.
Ia meminta Perum Perindo untuk melibatkan nelayan yang ada di Banda Aceh dalam menunjang produksi ikan di sentral perikanan ini.
"Pemko mendukung hal ini. Dan juga kami berharap bisa terlaksana khususnya kerja sama dengan pengusaha setempat," katanya.
Baca juga: Perum Perindo siap menjadi bagian holding BUMN sektor pangan
Baca juga: Hari Ikan Nasional, Perum Perindo edukasi masyarakat budaya makan ikan
Baca juga: Kemenko Kemaritiman gandeng Perindo pasarkan produk perikanan
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021