"Mereka tahunya, ada orang dewasa yang meninggal karena COVID-19 dan kalau ketemu polisi harus bermasker,” ujar Agus di Jakarta, Rabu.
Setelah peluncuran gerakan "Jakarta Bermasker," pihaknya menggagas gerakan "Anakku Bermasker" dimulai dari lingkungan Kota Bambu Utara Palmerah, tepatnya di Gang Swadaya pada Selasa (2/2).
Hal itu disadari Agus saat mengajak anak-anak tersebut berfoto bersama dan membuka dialog bersama mereka. Selanjutnya Agus memberi edukasi seperti pentingnya rajin cuci tangan, menjaga jarak dengan teman-temannya dan orang lain serta selalu mengenakan masker.
Baca juga: DKI pertimbangkan Gedung Disdik jadi lokasi isolasi pasien COVID-19
Baca juga: Forkopimda DKI luncurkan gerakan "Jakarta Bermasker"
Kepada anak-anak tersebut, Agus memberi pemahaman bahwa seseorang bisa membawa virus dari luar rumah dan menulari keluarganya jika tidak pakai masker.
Agus mewaspadai anak-anak kini berpotensi membawa virus COVID-19 ke keluarga meski tidak bergejala karena senang bermain ke mana-mana.
“Anak-anak bisa menegur bapak-ibunya jika lupa pake masker. Biasanya kalau yang menegur anaknya, orangtua akan mengikuti," ujar dia.
Agus akan terus mengembangkan gerakan "Anak Bermasker" di wilayah hukum Polsek Palmerah, Jakarta Barat, dan membuat semua pihak terkait penanganan pandemi COVID-19 dapat mendukung anak-anak agar tak lupa menggunakan maskernya.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021