• Beranda
  • Berita
  • Penjualan smartphone global diprediksi tumbuh 11 persen

Penjualan smartphone global diprediksi tumbuh 11 persen

5 Februari 2021 10:02 WIB
Penjualan smartphone global diprediksi tumbuh 11 persen
Seorang pengunjung melintas di depan papan iklan penjualan ponsel di Jakarta, Selasa (15/9/2020). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pras.
Perusahaan riset pasar Gartner memperkirakan pertumbuhan 11,4 persen tahun-ke-tahun di pasar ponsel pintar global, dengan 1,5 miliar ponsel diprediksi terjual pada 2021.

Penjualan ponsel pintar terpukul dan mengalami penurunan 10,5 persen pada 2020 karena pandemi COVID-19. Namun, pada 2021 diperkirakan akan kembali ke level sebelumnya, karena pasar kembali terbuka, dengan ekspektasi tetinggi dari pasar yang sudah matang.

Laporan tersebut juga memperkirakan bahwa permintaan pengguna untuk smartphone 5G akan meningkat tahun ini, dan akan mewakili 35 persen dari total penjualan smartphone pada 2021.

Menurut laporan Gartner, penjualan smartphone pada 2021 akan pulih dengan mencapai pertumbuhan 11 persen dibandingkan dengan penurunan 10,5 persen pada 2020 akibat pandemi COVID-19. Laporan tersebut mengatakan bahwa pasar ayng matang di Asia Pasifik, Eropa Barat dan Amerika Latin diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan terkuat antara tahun 2020 dan 2021.

Baca juga: Popularitas ponsel Huawei dan Apple naik di China

Baca juga: Polda Kepri sita 2.389 ponsel pasar gelap


Jumlah total smartphone yang terjual secara global pada 2019 lebih dari 1,5 miliar (1.540.655.000). Pada 2020, jumlahnya turun menjadi lebih dari 1,3 miliar (1.378.719.000). Gartner memprediksikan bahwa pada 2021, penjualan akan kembali meningkat menjadi 1,5 miliar (1.535.358.000).

"Pada 2020, pengeluaran konsumen untuk smartphone berkurang tetapi ketersediaan produk baru akan membuat pengguna meningkatkan permintaan yang signifikan pada 2021," kata direktur riset senior Gartner, Anshul Gupta, dikutip dari laman Gadget 360, Jumat.

Perusahaan riset pasar itu juga mengatakan bahwa ketersediaan jaringan 5G yang terus meningkat, ditambah dengan variasi yang lebih tinggi dari smartphone 5G mulai dari 200 dolar (sekitar Rp2,8 juta), "akan mendoorong permintaan di pasar yang sudah matang dan di China."

"Kombinasi dari penggantian smartphone yang tertunda dan ketersediaan smartphone 5G kelas bawah siap untuk meningkatkan penjualan smartphone pada 2021," kata Gupta.

Permintaan smartphone 5G di negara berkembang diprediksi didorong oleh pembeli yang mencari smartphone dengan spesifikasi lebih baik dengan konektivitas 5G sebagai fitur opsional.

Gartner memperkirakan total 539 juta unit smartphone 5G akan terjual di seluruh dunia pada 2021, yang mewakili 35 persen dari total penjualan smartphone tahun ini.

Tahun 2019 mencatat penjualan 16 juta (16.705.000) smartphone 5G, yang meningkat menjadi 213 juta (213.260.000) unit pada 2020, menurut Gartner.

"5G kini menjadi fitur standar di smartphone premium, terutama di AS, China, Jepang, dan Korea Selatan. Didorong oleh model berbiaya rendah, adopsi sangat agresif di China, di mana pangsa smartphone 5G sedang dalam kecepatan mencapai 59,5 persen pada tahun 2021," ujar Gupta.

"Selain itu, smartphone 5G kelas bawah, yang menjadi lebih umum di luar China, siap untuk mendorong lebih banyak momentum. untuk smartphone 5G pada 2021 di semua wilayah," dia menambahkan.

Baca juga: Penjualan online ponsel di Asia Tenggara meningkat

Baca juga: vivo rajai pasar smarphone Indonesia Q3 2020

Baca juga: Samsung dan Huawei pimpin pasar ponsel 5G

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021