Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) terus berupaya mengoptimalkan aset negara dan pendanaan lahan untuk proyek-proyek infrastruktur dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) guna mendukung pemulihan ekonomi domestik yang terkontraksi akibat pandemi COVID-19.dapat menghasilkan manfaat, bukan hanya finansial, namun juga manfaat ekonomi dan sosial
Direktur Utama LMAN Basuki Purwadi mengatakan, meskipun di tengah tantangan pandemi COVID-19, sepanjang 2020 lalu LMAN membukukan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) senilai Rp3,6 triliun, diikuti dengan berbagai manfaat sosial dan ekonomi lain dari hasil pemanfaatan aset negara, serta pendanaan lahan infrastruktur yang mencapai Rp19,9 triliun.
"LMAN sebagai lembaga yang memiliki amanat melaksanakan optimalisasi aset negara dan pendanaan lahan, berupaya semaksimal mungkin agar kinerja yang dilakukan dapat menghasilkan manfaat, bukan hanya finansial, namun juga manfaat ekonomi dan sosial, terutama untuk mendukung pemulihan ekonomi," ujar Basuki saat diskusi daring dengan awak media di Jakarta, Jumat.
Basuki menuturkan, salah satu manfaat sosial yang dihasilkan LMAN adalah pemanfaatan aset kelolaan LMAN di wilayah Lhokseumawe, berupa gedung eks SMP 1 Arun yang digunakan untuk ruang isolasi pasien COVID-19. Pemanfaatan aset tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan di masa pandemi, bersinergi bersama Pemerintah Kota Lhokseumawe dan Rumah Sakit Arun Lhokseumawe.
Baca juga: LMAN gunakan PMN 2021 Rp11,12 trilun untuk lahan tol dan bendungan
Menurut Basuki, tugas dan tanggungjawab LMAN ke depan akan semakin menantang, seiring dengan dinamika lingkungan yang berkembang. LMAN telah menyiapkan sejumlah rencana kerja yang diikuti oleh peningkatan standar pencapaian kinerja untuk menghasilkan manfaat lebih besar, khususnya dalam hal optimalisasi aset negara.
Target pengembangan mega proyek aset kelolaan LMAN telah disiapkan, diantaranya pengembangan kawasan Ciperna, aset kilang Lhokseumawe, kawasan LNG Badak di Bontang dan proyek aset properti yang terletak di bilangan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat.
Selain itu, LMAN juga mulai melakukan kuantifikasi manfaat sosial dan ekonomi dari pengelolaan aset negara, agar indikator pencapaian kinerja LMAN terhadap dampak pemanfaatan aset untuk sektor ekonomi dan sosial bagi masyarakat dapat lebih terukur.
LMAN juga berkomitmen untuk menjadi lembaga penggerak optimalisasi aset negara melalui layanan konsultansi aset dan pengembangan kerjasama optimalisasi aset negara dengan skema arranger. Layanan ini ditujukan untuk Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah yang memerlukan konsultansi kajian pemanfaatan aset, agar aset kelolaan di instansi tersebut dapat lebih optimal dan bermanfaat.
Baca juga: LMAN danai pengadaan lahan 83 proyek strategis senilai Rp62,14 triliun
Di bidang pendanaan lahan, LMAN telah menyiapkan dana pembebasan lahan untuk kebutuhan 2021 sejumlah Rp11,1 triliun, bagi infrastruktur PSN di sektor jalan tol, bendungan dan irigasi. Anggaran disiapkan sesuai dengan pengajuan yang ditetapkan oleh Kementerian/Lembaga terkait.
Sinergi dan kerjasama dengan seluruh elemen yang terkait seperti Kementerian/Lembaga, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), maupun masyarakat ke depan akan terus ditingkatkan, dalam rangka akselerasi pendanaan lahan. Optimalisasi aset negara dan percepatan pendanaan lahan untuk mendukung infrastruktur sangat diperlukan terutama dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi.
"Integritas bagi LMAN merupakan pondasi ketercapaian kinerja yang lebih baik, dan kami memerlukan dukungan serta kolaborasi seluruh pemangku kepentingan agar kinerja LMAN dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat," ujar Basuki.
Baca juga: LMAN dorong optimalisasi aset properti dengan skema kerja sama operasi
Baca juga: LMAN siap bebaskan lahan 34 proyek jalan tol dan bendungan di 2021
Baca juga: Dua aset LMAN dimanfaatkan untuk fasilitas kesehatan penanganan COVID
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021