Vaksin itu menjadi vaksin COVID-19 kedua yang mendapatkan lampu hijau untuk penggunaan publik di China, usai dikembangkan oleh sebuah institusi Beijing, yang terafiliasi dengan badan usaha milik negara Sinopharm (China National Pharmaceutical Group), yang disahkan pada bulan Desember.
Sebelum izin tersebut dikeluarkan, kedua vaksin itu telah digunakan di program vaksinasi China, dengan kelompok-kelompok yang dianggap berisiko lebih tinggi untuk terinfeksi virus corona, sebagai fokus utama.
Indonesia, Turki, Brazil, Chile, Kolombia, Uruguay dan Laos telah memberikan izin penggunaan darurat untuk vaksin CoronaVac yang dikembangkan oleh Sinovac Life Sciences, sebagaimana dikatakan oleh Sinovac dalam sebuah pernyataan.
Persetujuan tersebut didasarkan pada hasil dua bulan dari uji klinis tahap akhir di luar negeri, di mana data analisis akhir belum diperoleh, kata Sinovac.
Baca juga: Sinovac tingkatkan produksi vaksin COVID hingga satu miliar dosis
Baca juga: Produsen vaksin China mendaftar skema fasilitas global COVAX
Sumber: Reuters
Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Suharto
Copyright © ANTARA 2021