"Klub menyediakan penginapan yang sangat nyaman lengkap dengan peralatan latihan, lalu menyediakan makanan. Tersedia semua di sini," ujar Asnawi dalam pertemuan virtual dengan PSSI Pers yang diikuti di Jakarta, Sabtu.
Selain itu, pemain berusia 21 tahun itu pun dibekali dengan buku-buku serta kamus bahasa Korea. Kondisi tersebut membuat Asnawi nyaman dalam menjalani isolasi. Sampai berita ini diturunkan, sudah empat hari dia dikarantina.
Masih ada 10 hari tersisa sampai dia menuntaskan kewajiban isolasi yang diwajibkan pemerintah Korea Selatan bagi semua pendatang dari luar negeri demi mencegah penyebaran COVID-19.
Baca juga: PSM Makassar resmi lepas Asnawi Mangkualam ke Ansan Greeners
Baca juga: Bermain di Korsel jadi jembatan Asnawi Mangkualam ke Eropa
Jika Asnawi dipastikan tidak terpapar COVID-19, maka setelah dua pekan dia dapat bergabung dengan rekan-rekannya di Ansan Greeners.
Pemain asal Makassar, Sulawesi Tengah, itu pun bertekad untuk bisa cepat beradaptasi dengan iklim dan budaya Korsel.
Selain nantinya dibantu oleh staf Ansan Greeners, yang beberapa di antaranya merupakan rekan pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-yong, penyesuaian diri Asnawi nantinya dibantu pula oleh warga negara Indonesia yang ada di Korsel.
"Beberapa warga Indonesia di Korea Selatan sudah menghubungi saya lewat Instagram. Mungkin nanti sesudah karantina saya bisa bertemu dengan orang Indonesia untuk membantu saya beradaptasi," kata Asnawi.
Asnawi Mangkualam Bahar hijrah dari PSM Makassar ke Ansan Greeners pada awal 2021. Kabarnya, dia dikontrak selama satu tahun dengan opsi perpanjangan jika menunjukkan performa menawan.
Meski demikian, Asnawi belum dapat diperkenalkan secara resmi oleh Ansan Greeners karena dia sedang menjalani karantina.
Baca juga: Asnawi akui peran Shin Tae-yong dalam kepindahan ke Ansan Greeners
Baca juga: Asnawi kesampingkan nilai kontrak saat pilih Ansan Greeners
Baca juga: Napas baru bangkitnya sepak bola kami di kala pandemi
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021