Evans yang menempati unggulan kedelapan mencuri poin dari servis lawan lima kali pada turnamen pemanasan Australian Open tersebut dan hanya membutuhkan 77 menit untuk mengalahkan Auger-Aliassime, yang sekarang menelan kekalahan ketujuhnya pada pertandingan final yang pernah dia mainkan.
Petenis berusia 30 tahun Evans memanfaatkan serangkaian kesalahan yang dilakukan lawannya yang menempati unggulan ketiga asal Kanada tersebut, untuk mencuri poin servis sebanyak dua kali pada set pertama.
Baca juga: Barty atasi Muguruza untuk juarai Yarra Valley Classic
Baca juga: Naomi Osaka tak ngebet incar peringkat nomor satu dunia
Dia tidak berhenti pada set kedua, satu-satunya kesalahan terjadi saat dia kehilangan poin servisnya sendiri saat kedudukan 5-2. Namun kemudian Evans dengan cepat merespon dengan membalas mencuri poin servis lawannya tersebut sekaligus mengamankan kemenangan.
Gelar perdana tersebut diperoleh empat tahun setelah Evans dijatuhi hukuman larangan bertanding selama satu tahun karena penggunaan kokain. Dia menembus peringkat 50 besar untuk pertama kalinya pada 2017 dan mencapai babak 26 besar di Australia Open, yang pencapaian terbaiknya pada turnamen Grand Slam.
"Saya mengatakan kepada (mantan pelatih) Mark Hilton sesaat sebelum diskors bahwa saya ingin mencapai final," kata Evans kepada para pewarta saat ditanya tentang pentingnya trofi pertama tersebut, seperti dilaporkan Reuters.
"Tujuan tahun itu adalah memenangi gelar," katanya.
Evans mengatakan penampilannya menjelang turnamen tersebut tidak sempurna, namun gelar tersebut memberinya dorongan besar menuju turnamen Grand Slam pertama tahun ini.
Dia dijadwalkan bertemu petenis senegaranya Cameron Norrie pada pertandingan putaran pertama.
Baca juga: Nol kasus COVID di Victoria, kecemasan jelang Australian Open mereda
Baca juga: Medvedev dan Rublev bawa Rusia raih kemenangan perdana ATP Cup
Pewarta: Irwan Suhirwandi
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021