• Beranda
  • Berita
  • Genangan di Bungur Raya akibat luapan Kali Ciliwung Lama

Genangan di Bungur Raya akibat luapan Kali Ciliwung Lama

8 Februari 2021 11:50 WIB
Genangan di Bungur Raya akibat luapan Kali Ciliwung Lama
Genangan setinggi 20 sentimeter akibat luapan Kali Ciliwung Lama di Jalan Bungur Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (8/2/2021). ANTARA/Livia Kristianti.
Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Pusat Ahmad Saiful menyebutkan genangan di Jalan Bungur Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat, dekat dengan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat terjadi akibat luapan Kali Ciliwung Lama dan bukan berasal dari hujan yang mengguyur Ibu Kota Jakarta pada Senin pagi.

"Genangan di kawasan Gunung Sahari atau tepatnya di Jalan Bungur itu bukan karena hujan tadi pagi, tapi memang karena luapan Kali Ciliwung Lama. Semalam kan Pintu Air Manggarai Siaga 3. Nah itu dibuka biar airnya lewat Kali Ciliwung Lama dekat sini kan, ini dia meluap," kata Saiful saat dihubungi, Senin.

Ia mengatakan hingga siang ini sebanyak 100 petugas dikerahkan di kawasan Gunung Sahari yang masih mengalami genangan setinggi 20 sentimeter (cm) itu.

"Ini khusus di kawasan Gunung Sahari yang tergenang itu kita siapkan 100 petugas. Ini kita pastikan agar akses warga tidak terkendala, kendaraan masih bisa lewat," ujar Saiful.

Baca juga: Karung pasir dan pompa digunakan untuk atasi banjir di Gunung Sahari
Baca juga: Pemkot Jakpus siapkan dua jenis sumur untuk persiapan musim hujan


Ada 12 pompa yang terdiri dari 7 pompa apung berkapasitas 150 liter per detik serta 5 pompa mobile berkapasitas 400 liter per detik yang disebar agar genangan yang saat ini masih ada dapat segera surut.

"Untungnya genangan ini tidak sampai ke permukiman warga di daerah Bungur dan Angkasa nih. Warga yang biasanya kebanjiran setiap ada hujan besar, saat ini areanya aman," kata Saiful.

Saiful mengatakan genangan yang saat ini masih ada diharapkan dapat surut sekitar 3 jam ke depan sehingga akses warga tidak terganggu. "Kita usahakan 2-3 jam lagi ini sudah surut," kata Saiful.

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021