"Hari Pers Nasional sebuah peringatan, selain sebagai bentuk rasa syukur sekaligus momentum memperbaharui komitmen pers sebagai mulut, telinga, mata, otak, hati dan jiwa bangsanya," ujar Atal dalam pidatonya pada peringatan Hari Pers Nasional 2021, di Istana Negara, Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan di tengah pandemi yang melanda umat manusia di muka bumi termasuk Indonesia, komitmen itu semakin relevan, sebab tidak hanya jiwa raga negara, bangsa dan masyarakat yang sakit, melainkan pers dan media pun sedang sakit.
Baca juga: PWI berikan penghargaan kepada Gubernur Bali
Baca juga: PWI usulkan Aceh tuan rumah HPN 2022
"Tapi pers dan media dituntut oleh tugas kemanusiaannya menjadi jembatan komunikasi dan informasi," kata dia.
Dia mengatakan oleh Dewan Pers bersama Satgas COVID-19, wartawan selama pandemi telah diterjunkan sebagai ujung tombak perubahan perilaku agar masyarakat sadar protokol kesehatan.
Di sisi lain pers mengalami krisis eksistensi akibat disrupsi digital, bersamaan semakin kuatnya penetrasi bisnis perusahaan platform digital Indonesia dan dunia.*
Baca juga: Anies hargai pers terus bekerja saat pandemi meski tinggalkan keluarga
Baca juga: Anies sebut pers berperan jembatani pemerintah atasi COVID-19
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021