Komandan Korem 074/Warastratama Kolonel Inf. Rano Tilaar menyebutkan perkembangan pendirian Rumah Sakit (RS) Lapangan TNI Angkatan Darat (AD) untuk membantu penanganan COVID-19 di Benteng Vastenburg Solo, Jawa Tengah, mencapai sekitar 96 persen.para instruktur alih teknologi alat kesehatan hingga sekarang belum bisa dihadirkan di Solo
"Infrastruktur atau tenda-tenda dan peralatan medis yang mengisi setiap ruangan RS Lapangan TNI AD sudah berdiri, perkembangannya sekitar 96 persen," kata Rano Tilaar saat meninjau di RS Lapangfan TNI AD, di Benteng Vastenburg Solo, Jateng, Kamis.
Rano menjelaskan alasan RS Lapangan TNI AD tersebut belum dioperasikan padahal sangat dibutuhkan untuk menekan angka keterinfeksian COVID-19 masyarakat di wilayah Soloraya.
Baca juga: RS Lapangan TNI AD di Solo antisipasi meledaknya COVID-19
Menurut dia, pendirian RS Lapangan di Benteng Vastenburg Solo dilaksanakan dengan dua tahap. Pada tahap pertama adalah pendirian infrastrukturnya atau tenda-tendanya bersama peralatan medis yang mengisi setiap ruangan atau tenda.
Pada tahap kedua, kata Danrem, adaptasi para tenaga kesehatan (nakes) terhadap alat kesehatan yang merupakan peralatan yang canggih atau paling modern.
Alat kesehatan yang digunakan di RS Lapangan tersebut selain modern juga portabel atau mudah dipindah-pindahkan sehingga peralatan kesehatan hal yang baru bagi para nakes di Solo.
Oleh karena itu, katanya, untuk tahap pertama segala sesuatu terkait dengan pendirian infrastruktur sudah berjalan dengan baik, dan sesuai tepat waktu yang ditargetkan.
Baca juga: Kapasitas RS pasien COVID-19 di Solo tersisa 174 tempat tidur
Namun, para nakes sekarang masih dalam tahap adaptasi perlengkapan alat kesehatan yang modern. Pelatihan kepada nakes untuk alih teknologi alat kesehatan modern ini masih menunggu karena saat inu mereka konsentrasi di RS Lapangan di Jakarta.
"RS Lapangan di Jakarta, kini masih proses pendirian infrastruktur sehingga, para instruktur alih teknologi alat kesehatan hingga sekarang belum bisa dihadirkan di Solo untuk memberikan pelatihan kepada para nakes di Solo," kata Danrem.
Danrem menjelaskan pihaknya harus menunggu instruktur dari vendor, karena alat-alat kesehatan modern tersebut didatangkan dari Amerika Serikat (AS), sehingga diperlukan alih ilmu teknologi kepada para nakes di RS Lapangan ini.
Baca juga: Vaksinasi di Surakarta berjalan lancar
Alat kesehatan modern tersebut melengkapi RS Lapangan TNI AD di Solo, salah satunya alat ventilator portabel merupakan mesin yang berfungsi untuk menunjang atau membantu pernapasan pasien. Alat ventilator ini, ukurannya kecil tetapi canggih.
Selain itu, lanjut Danrem, alat-alat yang melengkapi di laboratorium RS Lapangan juga sudah canggih semuanya, karena disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit lapangan. Hal itu sesuatu yang baru bagi nakes.
Danrem menyampaikan RS Lapangan di Solo tersebut awalnya menghadapibkendala penyediaan daya listrik. Namun, pihaknya sudah menyediakan genset sebanyak tiga unit. Soal daya listrik PLN Surakarta sudah bisa menyediakan instalasi listrik dan menyiapkan travo mandiri untuk RS Lapangan ini.
Baca juga: TNI AD dirikan Rumkitlap COVID-19 di Benteng Vastenburg Solo
"Kami juga dibantu dari PLN dalam penyediaan aliran listriknya untuk mendukung RS Lapangan di Solo ini," kata Danrem.
Menurut Manager PLN UP3 Kota Surakarta, Ari Prasetyo Nugroho, kesiapan PLN untuk mendukung RS Lapangan ini, daya aliran listrik yang tersambung sebesar tiga kali 197 KVA, sehingga totalnya 591 KVA.
"Kami menggunakan travo mobile yang bisa ditarik instalasinya di luar tembok Benteng Vastenburg ke RS Lapangan. Untuk suplay listriknya dari Gardu Induk Mangkunegaran Solo dan mudah-mudahan listrik untuk menyuplai RS ini, bisa andal," kata Ari.
Baca juga: Puskesmas Gajahan Solo ditutup karena COVID-19
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021