Dinas Pertanian Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, segera mengusulkan tambahan kuota pupuk subsidi ke pemerintah pusat untuk membantu pemenuhan kebutuhan petani di kota itu.Usulan kuota pupuk subsidi untuk Kota Mataram itu minimal sama dengan 2020 yakni sebanyak 800 ton
"Kami bersama dinas pertanian kabupaten/kota se-NTB, sepakat bersurat ke pemerintah pusat meminta tambahan kuota pupuk subsidi jenis urea," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram H Mutawalli di Mataram, NTB, Kamis.
Baca juga: Pupuk Indonesia dukung aparat usut penyelewengan pupuk bersubsidi
Menurut dia, usulan kuota pupuk subsidi untuk Kota Mataram itu minimal sama dengan 2020 yakni sebanyak 800 ton. Meskipun, jumlah itu sebenarnya juga masih jauh dari kebutuhan sebesar 2.500 ton.
Pada 2021, alokasi pupuk subsidi untuk petani Mataram hanya 586 ton.
"Jumlah itu turun dibandingkan tahun 2019 dengan kuota 1.220 ton dan tahun 2020 sebanyak 800 ton," sebutnya.
Menurutnya, pada 2021, akan menjadi masa terberat bagi petani karena selain kuota turun, harga pupuk juga naik dari Rp1.800 per kilogram menjadi Rp2.250 per kilogram, sehingga petani membeli pupuk nonsubsidi seharga Rp6.000 per kilogram.
"Kita khawatir kondisi ini bisa mempengaruhi produksi padi petani," katanya.
Menyinggung target produksi padi pada 2021, Mutawalli menyebutkan target produksi padi turun menjadi 25 ribu ton, dari sebelumnya 30 ribu ton.
"Penurunan target itu terjadi karena pengurangan luas lahan pertanian di Mataram akibat alih fungsi lahan. Sisa lahan pertanian kita saat ini sekitar 1.400 hektare," katanya.
Baca juga: Penyelundupan pupuk subsidi, Dirut PIHC tegaskan tidak lindungi pelaku
Baca juga: Mentan sebut produktivitas padi turun jika subsidi pupuk dicabut
Pewarta: Nirkomala
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021