Pandemi COVID-19 telah mentransformasi gaya hidup dan model bisnis masyarakat di seluruh dunia dengan penerapan digitalisasi
Indonesia mendukung program ASEAN-Korea Centre (AKC), yaitu digitalisasi promosi sektor perdagangan, investasi, dan pariwisata, sebagai bentuk adaptasi di tengah pandemi COVID-19, yang diharapkan dapat memperkuat kerja sama ekonomi dan jaringan komunitas ASEAN dan Korea Selatan, termasuk mempertahankan peluang bisnis pengusaha Indonesia dalam menjajaki pasar Negeri Ginseng.
"Pandemi COVID-19 telah mentransformasi gaya hidup dan model bisnis masyarakat di seluruh dunia dengan penerapan digitalisasi. AKC, tidak terkecuali, memberdayakan teknologi digital dalam pelaksanaan keseluruhan programnya di tahun 2021. Untuk itu, Indonesia berkomitmen mendukung program promosi AKC," kata Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Kasan lewat keterangannya di Jakarta, Kamis.
Sejumlah program promosi AKC beradaptasi lewat penerapan digitalisasi menjadi penjajakan kesepakatan dagang secara virtual (online business matching), forum bisnis dan seminar daring, bersiaran lewat platform streaming video seperti YouTube, dan publikasi daring.
"Kami memahami bahwa berbagai bentuk format promosi baik luring maupun daring akan berkontribusi positif dalam membuka peluang bisnis bagi pengusaha Indonesia untuk menjajaki pasar Korea Selatan," kata Kasan.
Baca juga: Kemendag dukung UKM berorientasi ekspor berjaya di pasar global
Pertemuan tahunan Council Director AKC tahun ini dihadiri oleh perwakilan kesepuluh negara anggota ASEAN dan Korea Selatan.
Delegasi Indonesia terdiri atas perwakilan dari Kementerian Perdagangan; Kementerian Luar Negeri; Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; Badan Koordinasi Penanaman Modal; Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul, Korea Selatan; dan Indonesian Trade Promotion Center Busan, Korea Selatan.
Dalam menyusun program tahun 2021, strategi AKC berorientasi pada adaptasi kebiasaan baru akibat pandemi COVID-19 lewat peningkatan program berbasis digital; pendekatan holistik dan terintegrasi dengan rancangan program sepanjang tahun dan jangka panjang; dan penguatan kolaborasi di setiap level baik dalam lingkup internal dan eksternal organisasi guna mencapai tujuan utama.
Beberapa sektor yang menjadi perhatian Indonesia dalam kerangka kerja sama ini antara lain peningkatan akses makanan dan minuman, khususnya buah-buahan, agar menjadi bagian dari mata rantai pasokan Korea Selatan; produk kesehatan; produk kreatif seperti animasi, gim, konten kreatif, dan pengembangan kekayaan intelektual dari kreasi lokal; serta pengembangan mobil listrik dan industri pendukungnya.
"Mobil listrik, khususnya, dapat menjadi salah satu industri yang dikembangkan dalam program AKC tahun 2022. Melalui program ini, Indonesia berharap dapat mengambil bagian dalam mata rantai pasokan mobil listrik untuk kawasan ASEAN dan Korea Selatan," tutur Kasan.
Selain pengembangan di sektor perdagangan, dalam pertemuan tahunan ASEAN dan Korea Selatan ini para anggota juga sepakat mendorong perkembangan sektor investasi, kebudayaan, dan pariwisata yang berkelanjutan.
Beberapa kegiatan yang disepakati untuk dilakukan seperti ASEAN Week 2021 dan ASEAN-Korea Familiarization Tour di bidang pariwisata, serta ASEAN Start-up Week dan ASEAN-Korea Connectivity Forum di bidang investasi yang akan ditayangkan dalam bentuk siaran daring melalui kanal YouTube AKC.
Baca juga: UMKM makanan minuman Indonesia siap tingkatkan ekspor ke Korea Selatan
Baca juga: Wamendag bertekad tingkatkan manfaat perjanjian dagang dengan Jepang
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021