Ia menyampaikan, pemerintah menekankan agar perayaan Imlek dijadikan momentum bagi saudara-saudara umat Konghucu dan Tionghoa untuk melakukan refleksi diri serta berdoa agar bangsa Indonesia dan umat manusia terbebas dari pandemi.
Baca juga: Jalan-jalan ke antariksa pada akhir pekan
Baca juga: Tur virtual, oase penyejuk dahaga melancong
Senada, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengimbau kepada masyarakat yang merayakan Tahun Baru Imlek dilakukan secara sederhana mengingat kondisi Indonesia yang masih dalam masa pandemi COVID-19.
Meski perayaan Tahun Baru Imlek tahun ini berbeda, ada alternatif hiburan agar pikiran tetap berkelana meski tubuh tak kemana-mana. Salah satunya adalah tur virtual ke tempat ikonik yang dilaksanakan Dewan Pariwisata Hong Kong (HKTB) untuk melihat persiapan penduduk setempat dalam menyambut Imlek.
Menikmati tur virtual tak cuma melepas penat, tetapi bisa juga dimanfaatkan untuk mempersiapkan rencana perjalanan jika suasana kembali kondusif. Simak tempat-tempat yang disinggahi selama tur virtual Hong Kong di bawah ini:
Kuil Man Mo
Kuil Man Mo adalah persembahan untuk Man, Dewa Sastra, dan Mo, Dewa Perang. Kuil yang dibangun antara 1847 dan 1862 ini adalah kuil Man Mo terbesar di Hong Kong.
Kuil ini dinobatkan sebagai bangunan bersejarah pada 1994, lalu resmi dinyatakan sebagai monumen pada 2010. Kuilnya berlokasi di dekat area perkantoran bidang finansial. Pengunjung akan merasakan pemandangan kontras saat berada di Kuil Man Mo dengan hiasan gulungan dupa raksasa yang menggantung.
Berlokasi di kompleks yang sama, selain Kuil Man Mo, juga ada dua kuil lainnya yang dalam satu garis lurus, yakni Kuil Lit Shing Kung dan Kung sor. Kuil Lit Shing Kung merupakan tempat untuk menyembah seluruh dewa surgawi, sementara Kung Sor dulunya digunakan sebagai aula pertemuan untuk membahas masalah dan berdiskusi.
Kuil Sik Sik Yuen Wong Tai Sin
Kuil Sik Sik Yuen Wong Tai Sin ini merupakan rumah bagi tiga agama - Taoisme, Buddha, dan Konfusianisme. Kuil ini dibuat untuk memberikan penghormatan kepada biksu terkenal Wong Tai Sin.
Bukan hanya menampilkan lima elemen geomantik, namun kuil ini juga memiliki daya tarik yang indah sekaligus menjadi pusat keagamaan yang penting untuk warga Hong Kong saat ini.
Baca juga: Kemendikbud fasilitasi virtual tur situs cagar budaya Gunongan Aceh
Sebelum pandemi COVID-19, pada malam Tahun Baru Imlek banyak kru televisi yang sengaja ditempatkan di kuil ini untuk mengabadikan momen persembahan dupa pertama di tahun baru. Ribuan orang akan antre di luar kuil untuk mendapatkan kesempatan membuat persembahan dupa pertama ketika pergantian tahun berlangsung.
Mereka percaya semakin cepat seseorang melakukan dupa persembahan, akan semakin cepat permintaannya dikabulkan. Oleh karena itu, antrean di luar kuil ini akan mulai ramai dari pukul 6 sore.
Kuil Wong Tai Sin ini menjadi satu-satunya kuil yang sangat ramai dikunjungi ketika Perayaan Tahun Baru Imlek, karena diyakini bahwa banyaknya doa yang telah dijawab setelah mereka berdoa di kuil ini.
Dikisahkan bahwa Wong Tai Sin mengabulkan keinginan melalui Kao Chim (Tongkat Permintaan), di mana pengunjung tadi akan mengguncang wadah yang berisi tongkat ramalan yang berisi nomor.
Setiap nomor sesuai dengan ramalan yang akan memberikan jawaban dari sebuah pertanyaan yang diajukan sebelum mengguncang wadah. Pengunjung akan mengguncang wadah sampai salah satu tongkat terjatuh. Pesan yang tertera dalam tongkat bisa ditafsirkan oleh peramal, atau melalui mesin yang akan mengeluarkan tafsir.
Tahun ini bisa dimanfaatkan untuk para lajang yang ingin memohon kepada Dewa Cinta untuk mendapatkan cinta sejati. Sebab, hari Valentine jatuh bertepatan dengan hari ketiga tahun baru Imlek. Setelah berdoa kepada dewa, biasanya akan ada sebuah ritual yang cukup unik.
Mereka akan diminta untuk melingkarkan jari-jari mereka di sekitar tali merah dan mengikat tali tersebut di patung yang ada di dalam kuil, di mana ada dua patung yang melambangkan laki-laki dan perempuan. Mereka harus mengikat tali merah tersebut di salah satu patung, laki-laki atau perempuan.
Kuil Che Kung
Kuil ini didedikasikan untuk Che Kung, seorang komandan militer dari Dinasti Song Selatan (1127–1279), yang ahli dalam memadamkan pemberontakan pada abad ke-13. Dia mengawal kaisar Song ke Hong Kong saat mereka melarikan diri dari penjajah Mongolia.
Penduduk Sha Tin mendedikasikan sebuah kuil untuknya sekitar 300 tahun yang lalu untuk menghentikan penyebaran wabah penyakit lokal. Menurut cerita setempat, penyakit itu lenyap pada hari pembangunan candi. Sebagai sebuah penghormatan, saat ini pengunjung akan menemukan patung raksasa Che Kung.
Salah satu ritual ketika hendak berdoa di kuil ini adalah memukul genderang perang yang terletak di luar kuil. Hal ini dipercaya sebagai pemberitahuan kepada Jenderal Che Kung bahwa mereka hendak berdoa di kediaman sang jenderal. Ritual penting lainnya terkait dengan Roda Keberuntungan yang akan menentukan garis keberuntungan di tahun baru ini.
Baca juga: Wisata virtual, ke candi, museum hingga bulan
Baca juga: Kreator "Final Fantasy XV" dan ANA kolaborasi buat tur virtual
Jika selama setahun kemarin hidup banyak dihampiri keberuntungan, putarlah Roda Keberuntungan searah jarum jam agar keberuntungan tetap menghampiri tahun ini.
Sebaliknya, jika setahun kemarin dalam kehidupan lebih banyak tantangan, putarlah Roda Keberuntungan ini berlawanan dengan arah jarum jam, agar setahun ke depan keberuntungan selalu bersama Anda.
Untuk menambah berkah, setelah selesai berdoa biasanya para pengunjung akan membeli kincir angin warna-warni yang dipercaya jadi magnet untuk membawa pulang keberuntungan ke dalam rumah.
Upper Lascar Row
Penyuka barang antik akan senang ketika diajak ke tempat ini. Yang menjadi pusat perhatian di Upper Lascar Row adalah deretan toko yang menjual barang antik.
Mereka menawarkan mulai dari barang seni, kaligrafi yang eklektik, serta furnitur antik khas Tiongkok. Tak hanya itu, Anda akan menjumpai sejumlah toko pernak- pernik yang menawarkan berbagai macam hal, seperti jam Mao Zedong, poster Bruce Lee dan berbagai pernak-pernik yang Anda tak akan kira akan menjumpai di sini.
Dalam beberapa tahun terakhir, kawasan ini juga diramaikan oleh butik dari desainer lokal dan toko pakaian bertema vintage yang menarik untuk turis dan juga penduduk lokal.
Pasar bunga
Pasar Bunga di Mong Kok selalu memiliki sesuatu untuk semua orang, baik mereka yang tertarik dengan bunga mawar, pohon jeruk keprok atau hiasan bambu untuk Imlek.
Pasar ini dikenal sebagai tujuan utama di Hong Kong untuk mereka yang memiliki ketertarikan pada holtikultura. Pasar bunga ini buka sepanjang tahun dan akan sangat ramai menjelang Tahun Baru Imlek. Bukan hanya mencari bunga segar untuk dekorasi, namun mereka juga mencari tanaman yang akan mendatangkan keberuntungan sepanjang tahun.
Baca juga: Akhir pekan di rumah saja, intip Pulau Panjang lewat tur virtual
Baca juga: Tren wisata virtual akan berlanjut tahun 2021
Baca juga: Kemenparekraf gelar tur virtual ke 10 desa wisata
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021