Afrika sedang berjuang melawan varian baru kasus COVID yang lebih menular dan bersiap menggelar vaksinasi terbesarnya, demikian kantor WHO Afrika pada Kamis.
Badan kesehatan PBB itu menyebutkan 22.300 kematian COVID-19 dilaporkan di Afrika dalam 28 hari belakangan, dibanding dengan hampir 16.000 kematian pada periode yang sama bulan sebelumnya.
"Lonjakan kematian COVID-19 yang kami lihat tragis. Petugas medis dan sistem kesehatan di Afrika juga kewalahan.
Tonggak sejarah yang kelam ini harus memfokuskan kembali semua pihak untuk memberantas virus," kata Direktur WHO untuk Kawasan Afrika, Matshidiso Moeti.
Ia juga meminta masyarakat agar menerima vaksin COVID-19. "Pesan saya, pergi dan lakukan vaksinasi begitu vaksin tersedia di negara anda," kata Moeti.
"Pandemi masih jauh dari kata berakhir, dan vaksin merupakan satu-satunya senjata ampuh kami dalam memerangi virus. Kami musti menambah investasi dan dukungan untuk petugas medis dan sistem kesehatan kami dengan tetap menggunakan masker, rajin mencuci tangan dan menjaga jarak aman," lanjutnya.
Menurut WHO, lebih dari 3,7 juta kasus COVID-19 terkonfirmasi di benua Afrika, dengan 3,2 juta lebih pasien sembuh dan 96.000 korban meninggal.
Baca juga: Varian COVID Inggris, Afrika Selatan terdeteksi di Washington DC
Baca juga: Virus corona Afrika mencapai 2,2 juta kasus
Sumber: Anadolu
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Suharto
Copyright © ANTARA 2021