Micro mengatakan bahwa, rata-rata, "sebuah mobil hanya ditempati oleh 1,2 orang dan dikendarai hanya 35km per hari", yang berarti mobil normal "terlalu besar untuk 95 persen penggunaannya".
Microlino, katanya, menyediakan "perpaduan ideal" antara sepeda motor dan mobil. Dengan demikian, Microlino dengan dua tempat duduk telah dikembangkan untuk menawarkan jumlah ruang, jangkauan, dan kinerja yang tepat sesuai dengan statistik penggunaan rata-rata.
"Untuk itu, mobil ini menyediakan ruang yang cukup untuk "dua orang dewasa dan tiga peti bir", dengan berat hanya 513kg dan mampu mencapai kecepatan maksimum 90kph," kata Micro dikutip dari Autocar, Sabtu.
Baca juga: Volvo: Keberhasilan penjualan EV bergantung infrastruktur
Terlepas dari bentuknya yang kecil, Microlino diduga menawarkan jangkauan kompetitif baik 78 mil - lebih dari Renault Twizy berukuran sama - atau 125 mil, tergantung mana dari dua paket baterai yang tersedia yang ditentukan. Kapasitas yang tepat belum diberikan, tetapi Micro mengklaim mobil dapat diisi hanya dalam empat jam dari soket steker domestik.
Seperti Isetta yang mengambil pengaruh gaya yang besar, Microlino memiliki pintu bukaan depan, yang berarti dapat diparkir di dalam dan penumpang dapat keluar langsung ke trotoar. Namun, tiang kemudi, tidak seperti Isetta, dipasang di lantai, bukan di pintu.
Sesuai dengan harganya yang murah, kokpit Microlino sederhana dan minimalis, kecuali tampilan digital yang menampilkan informasi penting. Alih-alih sistem suara terintegrasi, dasbor memiliki bilah horisontal tempat ponsel dan speaker nirkabel dapat dipasang.
Dengan harga awal yang ditetapkan mulai dari sekitar 12 ribu euro di Eropa, mobil ini diposisikan untuk bersaing dengan Citroën Ami One. Mobil ini juga kemungkinan akan ditawarkan pada skema berbagi mobil perkotaan dengan nada yang sama dengan Mobilize EZ-1 Renault yang baru.
Peluncuran di Inggris belum dikonfirmasi tetapi kemungkinannya kecil mengingat biaya untuk mengadaptasi mobil volume rendah ke penggerak kanan.
Baca juga: Setelah investasi Hyundai, akankah peta industri otomotif berubah?
Baca juga: Mengulik ragam insentif demi percepat adopsi kendaraan listrik
Baca juga: Kia Niro EV jadi armada pengiriman barang di Singapura
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021