• Beranda
  • Berita
  • Pemasok baterai SK Innovation akan dilarang di AS selama 10 tahun

Pemasok baterai SK Innovation akan dilarang di AS selama 10 tahun

14 Februari 2021 10:11 WIB
Pemasok baterai SK Innovation akan dilarang di AS selama 10 tahun
Pengisian baterai kendaraan listrik. ANTARA/Reuters.
Komisi Perdagangan Internasional Amerika Serikat (USITC) memutuskan untuk memberikan pemasok baterai mobil listrik (EV) dari Korea Selatan SK Innovation, larangan 10 tahun untuk mengimpor komponen baterai mobil listrik ke AS.

Dikutip dari Bloomberg dan CNET, Minggu, hal ini didasarkan pada penyelidikan USITC terhadap SK Innovation pada Mei 2019, berdasarkan tuduhan dari pesaing LG Chem bahwa SK Innovation mencuri rahasia dagang berharga terkait baterai kendaraan listrik.

Baca juga: Hyundai akan membeli baterai kendaraan listrik dari SK Innovation

Menyusul tuduhan lebih lanjut bahwa SK Innovation menghancurkan bukti yang dapat membantu LG Chem membuktikan kasusnya, USITC mengambil keputusannya minggu ini, menutup penyelidikan yang dimulai hampir dua tahun lalu tersebut.

SK Innovation tidak langsung menghentikan pekerjaannya. Perusahaan telah diberi waktu empat tahun untuk terus mengimpor komponen untuk varian Ford F-150 listrik yang akan datang, dan telah diberikan waktu tinggal dua tahun untuk melakukan hal yang sama untuk pasar mobil listrik Volkswagen mendatang di AS.

"Keputusan USITC mendukung rencana kami untuk membawa Ford F-150 EV ke pasar pada pertengahan 2022," kata juru bicara Ford dalam sebuah pernyataan.

Lebih lanjut, dalam sebuah unggahan Twitter, CEO Ford Jim Farley berharap kedua perusahaan tersebut dapat mencapai kesepakatan sukarela, yang akan menjadi "demi kepentingan terbaik produsen dan pekerja AS."

"Kami terus menganalisis keputusan dari Komisi Perdagangan Internasional AS dan dampaknya terhadap Volkswagen," kata juru bicara produsen mobil itu.

Perwakilan dari LG Chem dan SK Innovation tidak segera memberikan komentar. SK Innovation mengatakan kepada Reuters bahwa mereka "menyesali" keputusan USITC, sementara LG Chem menawarkan pujian untuk itu.

Kemungkinan kendaraan yang dimaksud akan memerlukan beberapa penyesuaian untuk mengakomodasi baterai dan komponen dari pemasok yang berbeda, tetapi pertanyaan tentang berapa banyak pekerjaan yang dibutuhkan masih harus dilihat.

Menurut Bloomberg, Ford mengatakan kepada USITC pada Mei bahwa "baterai EV tidak bisa begitu saja ditukar seperti baterai di senter."


Baca juga: Apple - Hyundai bahas mobil listrik & baterai, berpeluang kerja sama?

Baca juga: VW ujicoba wallbox pengisi daya mobil listrik

Baca juga: Pemerintah ajak Tesla berinvestasi di Indonesia


 

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021