Badan usaha milik negara (BUMN) pupuk, PT Pupuk Indonesia (Persero) berkomitmen untuk mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui program pasar digital (PaDi) UMKM dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.Melalui program PaDi UMKM, Pupuk Indonesia dapat memberikan ruang dan peluang bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah untuk bertransaksi serta menjalin kemitraan,
"Melalui program PaDi UMKM, Pupuk Indonesia dapat memberikan ruang dan peluang bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah untuk bertransaksi serta menjalin kemitraan," ujar Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa.
Sebagai bentuk komitmen itu, ia menyampaikan selama 2020 Pupuk Indonesia Grup telah bekerja sama dengan 2.030 UMKM untuk kegiatan pengadaan dengan total transaksi senilai Rp2,62 triliun.
Baca juga: PIKA-PI Group salurkan paket sembako bagi petugas TPU Pondok Ranggon
Selain itu, melalui program PaDi UMKM B2B, Pupuk Indonesia juga telah melakukan transaksi Business-to-Business senilai Rp41 miliar dengan berbagai UMKM di seluruh Indonesia selama 2020.
UMKM itu bergerak dalam bidang jasa ekspedisi dan pengepakan, pengadaan peralatan mesin, pengadaan peralatan elektronik, perawatan peralatan mesin, serta jasa periklanan.
"Dengan demikian, kami berharap para vendor UMKM dapat terus mengembangkan produknya dan terus bermitra dengan Pupuk Indonesia, supaya tercipta ekosistem rantai nilai dan rantai pasok yang berkelanjutan antara Pupuk Indonesia selaku BUMN dengan para pelaku UMKM," kata Bakir.
Baca juga: Pupuk Indonesia dukung aparat usut penyelewengan pupuk bersubsidi
Ia juga berharap melalui kerja sama dengan UMKM, Pupuk Indonesia dapat berkontribusi dalam memajukan perekonomian Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Untuk 2021, Bakir mengungkapkan Pupuk Indonesia bersama dengan anak usahanya, antara lain Pupuk Kaltim, Petrokimia Gresik, Pupuk Kujang, Pusri Palembang, PIM, Mega Eltra, Rekayasa Industri, Pilog, dan cucu perusahaan, PT KDM, menargetkan pengadaan melalui UMKM di tahun 2021 dengan melibatkan 2.233 UMKM dengan nilai transaksi sebesar Rp2,69 triliun.
Selain itu, perusahaan juga berencana melakukan transaksi B2B dengan UMKM senilai Rp144 miliar. "Sedangkan realisasi transaksi sampai Januari 2021 ini sudah mencapai Rp356 miliar," papar Bakir.
Baca juga: Kementan kawal kebijakan dan distribusi pupuk subsidi tepat sasaran
PaDi BUMN merupakan platform yang dicanangkan oleh Kementerian BUMN untuk memonitor kontribusi BUMN terhadap UMKM di seluruh Indonesia.
Program ini memiliki fitur PaDi UMKM B2B, yang memungkinkan perusahaan BUMN berbelanja produk-produk lokal berkualitas dari UMKM dengan transaksi Business-to-Business.
"Dengan membangun ekosistem rantai nilai dan rantai pasok yang berkelanjutan antara BUMN dengan pelaku UMKM, maka kita bisa mendorong ketahanan dan daya saing beragam produk karya anak bangsa Indonesia dengan multiplier effect yang positif terhadap upaya kita bersama dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional pasca adanya pandemi Covid-19 ini," ujar Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury dalam Pembukaan PaDi UMKM Virtual Expo 2021, Senin (15/2).
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021