• Beranda
  • Berita
  • Kiat bagi waktu antara keluarga dan pekerjaan dari Atalia Kamil

Kiat bagi waktu antara keluarga dan pekerjaan dari Atalia Kamil

16 Februari 2021 15:17 WIB
Kiat bagi waktu antara keluarga dan pekerjaan dari Atalia Kamil
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Kamil (ANTARA/HO/Dok Humas Pemprov Jabar)
Ketua Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jawa Barat, Atalia Praratya Ridwan Kamil, menentukan skala prioritas dalam membagi waktu untuk beraktivitas di sela kesibukannya mengurus keluarga. Istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan suaminya selalu mengingatkan sesibuk apa pun dia, prioritas yang paling utama adalah tugasnya sebagai ibu dan istri.

"Yang lain menyesuaikan, sejauh ini semua bisa berjalan dengan lancar," kata Atalia dalam diskusi daring, Selasa.

Baca juga: Atalia Kamil ajak para Istri untuk jadi benteng korupsi di keluarga

Keluarga Atalia dan Ridwan Kamil semakin ramai dengan kehadiran anggota keluarga baru, seorang bayi lelaki bernama Arka yang diadopsi pada pertengahan 2020. Atalia yang kini jadi ibu dari tiga orang anak mengatakan si bungsu sejauh ini termasuk anak yang mudah dekat dengan orang-orang sehingga pengasuhan lebih mudah di tengah pandemi.

Dia membebaskan putranya untuk bermain dan mengeksplorasi berbagai hal di tempat yang aman, tapi di sisi lain tetap mengajarkan aturan seperti duduk di kursi khusus saat di mobil dan duduk saat sedang makan.

Mengasuh anak di tengah pandemi adalah hal yang menantang karena buah hati ikut terkungkung di dalam rumah demi memutus rantai penyebaran virus corona. Wajar bila anak merasa bosan, tapi pengasuh bisa menyiasatinya dengan berbagai strategi, kata Atalia.

Pertama, mendekatkan anak dengan dunia literasi sejak kecil lewat mendongeng dan bermain kata-kata. Pengasuh juga bisa menyediakan pojok baca dan bahan bacaan berkualitas agar anak bisa menyerap ilmu lewat bacaan. Dia juga mengatakan anak sebaiknya dibiasakan menjelajahi hal baru yang bisa meningkatkan kreativitas mereka.

"Ada kata kunci, bahwa anak yang kreatif tidak akan pernah bosan. Kita harus mendorong supaya mereka mampu kreatif agar wawasannya terbuka."

Dia menambahkan, teknologi yang ada di sekitar lingkungan takkan bisa dihindari oleh anak. Oleh karenanya, pengasuh harus bisa memanfaatkan agar sisi positifnya bisa dirasakan oleh anak.


Baca juga: Program Gerakan Nasi Bungkus Jabar tetap berjalan walau PSBB berakhir

Baca juga: Jabar Bergerak dirikan posko makan siang gratis di Gedung Pakuan

Baca juga: Dodol Garut daun kelor, olahan anti-stunting buatan Puskesmas Pasundan

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021