• Beranda
  • Berita
  • PM Korsel: Jangan longgarkan pembatasan saat kasus COVID melonjak

PM Korsel: Jangan longgarkan pembatasan saat kasus COVID melonjak

17 Februari 2021 12:20 WIB
PM Korsel: Jangan longgarkan pembatasan saat kasus COVID melonjak
Beberapa warga berpose untuk difoto saat menikmati musim gugur di tengah pandemi virus corona (COVID-19) di Seoul, Korea Selatan, Selasa (3/11/2020). (REUTERS/Kim Hong-Ji/HP/djo)
Perdana Menteri Korea Selatan Chung Sye-kyun pada Rabu memperingatkan otoritas untuk tidak melonggarkan penegakan aturan pembatasan sosial setelah jumlah kasus baru infeksi virus corona mencapai jumlah tertinggi dalam hampir 40 hari.

Pemerintah Korsel pada Sabtu (13/2) melonggarkan aturan pembatasan jarak sosial yang akan berlaku mulai pekan ini, setelah negara itu mengatasi gelombang ketiga wabah COVID-19 yang memuncak dengan sekitar 1.200 kasus infeksi harian pada akhir Desember.

Namun, jumlah kasus infeksi corona melonjak kembali hanya dalam tiga hari, yakni mencapai 600 kasus untuk pertama kalinya dalam 39 hari pada Selasa (16/2). Lonjakan itu terjadi setelah larangan pembukaan fasilitas hiburan malam dicabut dan jam malam restoran diperpanjang satu jam menjadi pukul 22.00.

Chung menyoroti adanya tanda-tanda disiplin yang lemah, seperti klub-klub malam yang dibuka hingga jam 05.00 pagi dan orang-orang yang berpesta di hotel setelah jam malam.

"Kami telah mengurangi aturan pembatasan sosial untuk membantu pemilik usaha kecil mempertahankan mata pencaharian mereka, bukan untuk menjadi tidak waspada terhadap virus," kata Chung dalam suatu pertemuan yang disiarkan televisi.

"Gelombang ketiga wabah ini belum berakhir, dan beberapa ahli bahkan memperingatkan tentang potensi gelombang keempat pada bulan Maret atau April ... sekarang bukan waktunya untuk bersantai," ujar Chung.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan 621 kasus tambahan COVID-19 pada Selasa (16/2) tengah malam, dari jumlah 300-400 kasus dalam beberapa hari sebelumnya karena peningkatan jumlah pengujian setelah liburan Tahun Baru Imlek pekan lalu.

Pihak berwenang Korsel sangat waspada karena lebih banyak klaster infeksi corona yang dapat muncul setelah musim liburan, saat jutaan orang Korea melakukan perjalanan ke seluruh negeri untuk mengunjungi kerabat atau lokasi wisata.

Total infeksi virus corona Korea Selatan telah mencapai 84.946 kasus, dengan 1.538 korban jiwa.

Sumber: Reuters

Baca juga: Korsel kurangi target vaksinasi, batasi penggunaan vaksin AstraZeneca

Baca juga: Korsel longgarkan pembatasan, akan umumkan rencana vaksinasi

Baca juga: PM Korsel minta restoran, bisnis patuhi pembatasan sosial selama Imlek

 

Masyarakat  Korea Selatan bergegas membeli kereta luncur saat turun salju

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021