Saham Korea Selatan melemah dalam empat hari

17 Februari 2021 15:17 WIB
Saham Korea Selatan melemah dalam empat hari
Dokumentasi - Seorang pedagang mata uang berjalan melewati papan elektronik yang menunjukkan patokan Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) telah turun 41,17 poin, atau 1,93 persen, menjadi 2.093,48 di ruang transaksi KB Kookmin Bank di Seoul pada 29 Juni. 2020. Saham Korea Selatan ditutup melemah tajam, merosot ke titik terendah dalam dua minggu di tengah kekhawatiran baru atas virus korona baru yang didorong oleh lonjakan baru-baru ini dalam jumlah kasus baru. ANTARA/REUTERS/Str / Latin America News Agency/pri.

Di antara saham-saham berkapitalisasi besar, jumlah yang melemah melebihi jumlah yang menguat

Saham Korea Selatan jatuh dalam empat hari perdagangan hingga Rabu karena investor institusi dan asing melepas saham.

Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) merosot 29,52 poin atau 0,93 persen menjadi menetap di 3.133,73. Volume perdagangan mencapai 1,76 miliar saham senilai 16,6 triliun won (14,9 miliar dolar AS).

Dikutip dari Xinhua, KOSPI diawali dengan 0,01 persen lebih rendah dan melanjutkan penurunan sebelumnya karena lembaga keuangan lokal melepas saham bersih senilai 1,35 triliun won (1,2 miliar dolar AS).

Investor luar negeri juga merupakan penjual bersih, tetapi investor ritel membeli saham senilai 1,84 triliun won (1,7 miliar dolar AS), membatasi penurunan KOSPI lebih lanjut.

Baca juga: Saham Korsel dibuka melemah, indeks KOSPI anjlok 1,44 persen

Di antara saham-saham berkapitalisasi besar, jumlah yang melemah melebihi jumlah yang menguat. Pemimpin pasar Samsung Electronics merosot 2,0 persen, dan raksasa chip memori SK Hynix turun 1,9 persen. Perusahaan kimia terkemuka LG Chem menyusut 2,2 persen, dan produsen mobil terbesar kedua Kia Motors turun 2,9 persen.

Indeks KOSDAQ atas saham berkapitalisasi kecil naik 2,03 poin, atau 0,21 persen, menjadi ditutup pada 979,77 karena pembelian eceran atas saham-saham bernilai kecil.

Mata uang lokal berakhir pada 1.107,5 won terhadap greenback, turun 7,4 won dari penutupan sebelumnya. Mata uang Korea Selatan terdepresiasi di tengah tren dolar yang kuat, disebabkan oleh imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih tinggi.

Harga obligasi berakhir lebih rendah. Imbal hasil obligasi pemerintah tiga tahun yang likuid naik 0,2 basis poin menjadi 0,986 persen, dan imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun naik 1,2 basis poin menjadi 1,862 persen.

Baca juga: Pasar saham Australia merosot karena kenaikan imbal hasil obligasi
Baca juga: Saham Tokyo ditutup melemah karena aksi ambil untung

Pewarta: Biqwanto Situmorang
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021