"Tidak semua (nominalnya) sama Rp1 miliar, tergantung usulan program dan potensi di desa. Sejauh ini masih diverifikasi, ada 214 desa mendapatkan Rp1 miliar, dan terendah satu desa mendapat Rp200 juta, itu hanya empat desa,” kata Ade Yasin di sela acara peluncuran program tersebut di Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Menurutnya, program yang berasal dari APBD tahun 2021 itu totalnya mencapai Rp311,83 miliar dengan sasaran 349 desa di 38 kecamatan se-Kabupaten Bogor.
Baca juga: KEK Lido jadi harapan Bupati Bogor tingkatkan pendapatan
Baca juga: Bupati Bogor tekankan PPKM ketat di Jalur Puncak selama libur panjang
Ade Yasin menyebutkan bahwa program Samisade hanya dapat digunakan untuk infrastruktur dengan melibatkan masyarakat melalui sistem padat karya.
Ia berharap program tersebut bisa meningkatkan akselerasi pembangunan di pedesaan, sehingga bisa menyeimbangkan pertumbuhan dan perekonomian dengan membaiknya infrastruktur desa.
“Bagaimana perekonomian desa bisa meningkat jika infrastrukturnya jelek. Kita semua tahu bahwa alokasi dana desa dan dana desa banyak terkena refocussing untuk penanganan COVID-19. Oleh karena itu kami beri stimulus ini,” kata Ade Yasin.
Ia mengatakan Pemerintah Kabupaten Bogor tetap memberi arahan kepada pemerintah desa agar mengajukan programnya untuk peningkatan infrastruktur akses pariwisata, perekonomian dan akses perbatasan desa.
“Itu kami lakukan agar penggunaan Samisade ini terarah dan sejalan dengan visi-misi Kabupaten Bogor. Semua kegiatan nantinya harus dilakukan swadaya dengan melibatkan masyarakat. Tidak dipihakketigakan,” tuturnya.
Agar tidak terjadi penyelewengan anggaran, lanjutnya, Pemkab Bogor menggandeng Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat untuk turut melakukan pengawasan.
Baca juga: PPKM mikro, Pemkab Bogor bangun posko COVID-19 di setiap desa
“Saya juga minta masyarakat ikut mengawasi. Karena ini untuk kepentingan masyarakat," katanya.
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021