• Beranda
  • Berita
  • Menko Airlangga: Ketahanan energi dukung pembangunan berkelanjutan

Menko Airlangga: Ketahanan energi dukung pembangunan berkelanjutan

18 Februari 2021 22:10 WIB
Menko Airlangga: Ketahanan energi dukung pembangunan berkelanjutan
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat mengisi kegiatan Feasibility of Green Recovery in Indonesia, di Jakarta, Kamis (18/2/2021). ANTARA/Tangkapan layar Youtube TNP2KKomunikasi/pri.

Dalam perspektif pembangunan berkelanjutan, dukungan yang diperlukan tidak hanya diukur dari pertumbuhan ekonomi, tetapi juga berorientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat dan pembangunan lingkungan yang kondusif

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan ketahanan energi dapat mendukung pelaksanaan pembangunan berkelanjutan dan mewujudkan kesejahteraan bersama.

"Dalam perspektif pembangunan berkelanjutan, dukungan yang diperlukan tidak hanya diukur dari pertumbuhan ekonomi, tetapi juga berorientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat dan pembangunan lingkungan yang kondusif," kata Menko Airlangga saat mengisi kegiatan Feasibility of Green Recovery in Indonesia, di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan terdapat beberapa saran untuk mewujudkan ketahanan energi bagi pembangunan berkelanjutan yaitu ketersediaan akses energi secara modern bagi setiap warga negara, dengan kesetaraan harga di seluruh wilayah.

Kemudian mempercepat penerapan energi terbarukan yang mengarah pada energi bersih melalui pengembangan kendaraan listrik, bahan bakar nabati, dan penggunaan bahan bakar gas untuk transportasi, kelistrikan, dan industri.

Baca juga: Ketahanan energi berkeadilan jadi fokus pemerintah di tengah pandemi

Selanjutnya, mendorong pengembangan infrastruktur energi dan teknologi yang mengarah pada pemanfaatan energi hijau agar sejalan dengan tujuan sustainable green development berupa panas bumi, hidro, tenaga surya, dan biomassa.

Selain itu, menurut Menko Airlangga, terdapat empat faktor yang dapat mendukung ketahanan energi tersebut availability (ketersediaan), accessibility (akses), affordability (keterjangkauan), dan acceptability (penerimaan).

Ia memaparkan availability tercermin dari ketersediaan energi yang terjamin di dalam negeri melalui pembangunan infrastruktur energi, terutama untuk daerah tertinggal, agar dapat mengurangi disparitas antardaerah.

Baca juga: DEN sebut ketahanan energi Indonesia masuk kategori "tahan"

Kemudian, affordability juga bisa menjadi kunci, karena terkait akses terhadap orang-orang yang tidak mampu atau yang tinggal di daerah terpencil, terutama selama pandemi COVID-19 dan acceptability terkait dengan kelestarian lingkungan.

"Faktor-faktor yang mendukung ketahanan energi tersebut mengacu pada tiga pilar konsep pembangunan berkelanjutan. Baik dari segi ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan lingkungan," kata Menko Airlangga.

Ia memastikan untuk mewujudkan hal tersebut maka dibutuhkan kerja sama maupun komitmen dari pemangku kepentingan terkait agar pembangunan berkelanjutan dapat terlaksana dan bermanfaat bagi masyarakat.

"Mewujudkan pembangunan berkelanjutan memang merupakan tantangan, namun dengan kerja sama yang baik dan kesadaran akan pentingnya diharapkan dapat memajukan suatu daerah untuk mencapai kesejahteraan bersama," ujar Menko Airlangga.

Baca juga: Ini strategi pemerintah capai ketahanan energi EBT
 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021