Saham-saham Inggris ditutup di zona merah pada perdagangan Kamis (18/2/2021), mencatat penurunan untuk hari ketiga berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London jatuh 1,40 persen atau 93,75 poin, menjadi menetap di 6.617,15 poin.
Indeks FTSE 100 tergelincir 0,56 persen atau 37,96 poin menjadi 6.710,90 poin pada perdagangan Rabu (17/2/2021), setelah menyusut 0,11 persen atau 7,25 poin menjadi 6.748,86 poin pada Selasa (16/2/2021), dan melonjak 2,52 persen atau 166,32 poin menjadi 6.756,11 poin pada Senin (15/2/2021).
Baca juga: Saham Inggris melemah lagi, indeks FTSE 100 tergelincir 0,56 persen
Rolls-Royce Holdings, perusahaan pertahanan dan kedirgantaraan multinasional Inggris berkinerja terburuk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjun 8,76 persen.
Baca juga: Saham Prancis terus melemah, Indeks CAC 40 merosot 0,65 persen
Diikuti oleh saham perusahaan manufaktur peralatan medis multinasional Inggris Smith & Nephew yang anjlok 5,90 persen, serta perusahaan tembakau multinasional Inggris Imperial Brands terpuruk 5,58 persen.
Sementara itu Auto Trader Group, perusahaan pengelola pasar otomotif digital Inggris, terangkat 1,79 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Baca juga: Saham Jerman ditutup rugi lagi, Indeks DAX 30 tergerus 0,16 persen
Disusul oleh saham kelompok perusahaan perangkat lunak multinasional Inggris Sage Group yang bertambah 1,34 persen, serta kelompok perusahaan rental peralatan industri Inggris Ashtead Group menguat 1,08 persen.
Baca juga: IHSG ditutup jatuh, setelah Bank Indonesia turunkan suku bunga acuan
Baca juga: Saham Hong Kong jatuh 1,6 persen, turun dari tertinggi 32 bulan
Baca juga: Saham Singapura berakhir jatuh, Indeks Straits Times turun 0,4 persen
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021