Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan pembangunan desa harus berdasarkan kebutuhan, bukan karena keinginan, sehingga pencapainnya lebih tepat sasaran.Karena perencanaan yang benar itu harus mengacu pada data yang valid
"Ini satu masalah sendiri yang harus kita rombak untuk percepatan pembangunan di semua bidang," kata Mendes Abdul Halim atau yang akrab disapa Gus Menteri itu saat menjadi narasumber webinar bertajuk Desaku yang Kucinta Memanggil, yang diselenggarakan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jumat.
Ia mengatakan saat ini pada kenyataannya masih banyak program pembangunan, baik di tingkat desa maupun pemerintah daerah, yang masih berbasis keinginan sekelompok orang.
Baca juga: PBB apresiasi upaya Kemendes fokuskan pembangunan pada SDGs Desa
Berangkat dari persoalan tersebut, Gus Menteri merumuskan sistem pembangunan berkelanjutan yang disebut dengan SDGs Desa dengan tujuan agar Dana Desa tidak lagi digunakan tanpa memperhatikan kebutuhan warga desa.
Melalui SDGs Desa tersebut, katanya, kepala desa bisa memfokuskan pembangunan pada salah satu dari 18 poin SDGs Desa yang untuk dijadikan prioritas pembangunan selama kepemimpinannya, berdasarkan kebutuhan warga desa.
Untuk mendukung pencapaian itu, Kemendes PDTT saat ini tengah mengupayakan agar setiap desa melakukan pemutakhiran data berbasis SDGs Desa, sehingga semua program yang diprioritaskan dapat mengacu pada data berbasis RT dan RW.
"Karena perencanaan yang benar itu harus mengacu pada data yang valid," demikian Gus Menteri.
Baca juga: Kemendes PDTT siap bantu cegah karhutla melalui SDGs Desa
Baca juga: Mendes PDTT: Prioritas penggunaan Dana Desa harus mengacu SDGs Desa
Pewarta: Katriana
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021