"Di saat pandemi COVID-19 sekarang ini, prokes menjadi yang utama atau prioritas, maka dari itu seluruh relawan meski dalam keadaan darurat seperti dalam operasi penanggulangan bencana banjir di Jakarta dan daerah lainnya harus tetap menerapkan prokes," kata Sekretaris Jendral PMI Pusat Sudirman Said ketika dihubungi via telepon, Sabtu.
Praktik prokes dimulai dari menggunakan masker, menjaga kebersihan khususnya tangan dengan mencucinya sesering mungkin dengan sabun dan air bersih dan tetap menjaga jarak.
Menurutnya, dalam kondisi darurat bencana banjir memang cukup sulit untuk menerapkan prokes khususnya dalam hal menjaga jarak, namun demikian seluruh relawan harus tetap waspada apalagi di titik pengungsian yang rawan penyebaran COVID-19.
Baca juga: PMI evakuasi lansia hingga warga terluka akibat banjir
Baca juga: 14.545 roti didistribusikan ke pengungsian banjir di Jaktim
Selain itu, relawan yang bertugas pun tidak hanya membantu dalam proses evakuasi dan penyaluran bantuan saja, tetapi harus bisa memberikan edukasi kepada warga terdampak bencana yang tinggal di pengungsian agar tetap menerapkan prokes untuk mencegah terjadinya penyebaran virus mematikan tersebut.
Ia pun turun langsung ke beberapa lokasi terdampak bencana banjir seperti di dapur umum untuk korban banjir di Jakarta Timur untuk memastikan kondisi seluruh relawannya yang sedang menjalankan misi kemanusiaan membantu para penyintas.
"Penanganan banjir tidak mudah apalagi di tengah suasana pandemi COVID-19, namun saya berharap agar teman teman relawan tetap memprioritas prokes terkait COVID-19 meskipun itu memang tidak mudah," ujarnya.
Di sisi lain, usai meninjau dapur umum PMI di Jaktim pada Sabtu ini, bersama Ketua Komite Percepatan Penanganan Covid-19 PMI Pusat Husain Abdullah, Sudirman pun memastikan penanganan bantuan korban banjir bisa tertangani dengan baik.
Mantan Menteri ESDM RI menyebutkan PMI telah menyiapkan sejumlah dapur umum dan pengungsian di beberapa kelurahan yang dilanda banjir di wilayah DKI Jakarta meliputi Jakarta Timur, Jakarta Barat dan Jakarta Selatan.
Ia pun berpesan kepada seluruh relawan PMI di tanah air agar tetap waspada dan siaga mengingat mendekati Maret hingga April sesuai prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan terjadi cuaca ekstrem yang bisa memicu bencana banjir meskipun wilayah tersebut tidak pernah terkena banjir sebelumnya.
Untuk itu relawan untuk selalu siap siaga agar bisa memberikan pelayanan yang cepat kepada warga yang korban bencana untuk meminimalisasi dampaknya. Dia mengimbau seluruh relawan dari organisasi kemanusiaan terbesar di Indonesia ini agar tetap menjaga kesehatan.
Informasi yang dihimpun, PMI Jakarta Timur menyediakan 11.290 nasi kotak dan 18.500 roti. Kemasan yang digunakan untuk logistik bantuan itu menggunakan bahan ramah lingkungan.
Selain menyiapkan dapur umum , PMI juga mengevakuasi korban banjir dan melakukan pelayanan kesehatan.*
Baca juga: Relawan PMI Kota Bekasi evakuasi pasien COVID-19 dari kepungan banjir
Baca juga: PMI Jaksel dirikan dapur umum untuk warga terdampak banjir
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021