Saham Korea Selatan berakhir di teritori negatif pada hari Selasa karena investor asing tetap menjadi penjual bersih di pasar saham lokal selama lima hari perdagangan berturut-turut.
Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) turun 9,66 poin atau 0,31 persen menjadi menetap di 3.070,09. Volume perdagangan mencapai 2,2 miliar saham senilai 17,3 triliun won (15,6 miliar dolar AS).
KOSPI diawali dengan melemah 0,34 persen dan memperpanjang penurunan hingga menyentuh 3.035 poin di sesi pagi.
Indeks memangkas kerugian sebelumnya dan berbalik naik pada sesi sore karena investor ritel dan institusi membeli saham masing-masing senilai 78,8 miliar won (70,9 juta dolar AS) dan 300,4 miliar won (270,4 juta dolar AS).
Baca juga: Saham Korea Selatan melemah dalam empat hari
Baca juga: Saham Korea Selatan lanjutkan kenaikan tiga hari beruntun
Namun, indeks utama berbalik turun lagi sekitar setengah jam sebelum pasar tutup di tengah penjualan asing saham domestik senilai 374,3 miliar won (336,9 juta dolar AS).
Penjualan luar negeri terjadi karena lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah AS baru-baru ini menyebabkan koreksi di Wall Street semalam, kata pengamat pasar.
Di antara saham-saham berkapitalisasi besar, penurunan melebihi jumlah yang menguat. Penentu arah pasar Samsung Electronics merosot 0,2 persen, dan perusahaan kimia terkemuka LG Chem turun 3,4 persen. Produsen baterai isi ulang Samsung SDI turun 3,9 persen, dan Samsung BioLogics, unit farmasi Samsung Group, mundur 2,6 persen.
Raksasa chip memori SK hynix naik 1,45 persen, dan produsen mobil terbesar Hyundai Motor menguat 1,2 persen.
Indeks KOSDAQ atas saham berkapitalisasi kecil tergelincir 17,69 poin, atau 1,85 persen, menjadi ditutup pada 936,60.
Mata uang lokal berakhir pada 1.110,6 won terhadap “greenback”, turun 0,2 won dari penutupan sebelumnya.
Baca juga: Saham Korea Selatan jatuh karena aksi jual investor asing
Baca juga: Saham Korea Selatan menguat, Indeks KOSPI terangkat 0,68 persen
Baca juga: Saham Korea Selatan jatuh aksi jual investor asing
Pewarta: Biqwanto Situmorang
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021