Kementerian Perindustrian membagikan 35 juta masker kain produksi industri tekstil dalam negeri baik berskala kecil maupun menengah serta besar yang telah memenuhi standar uji.Penyerahan hari ini adalah tahap awal dari total 35 juta masker yang ditargetkan akan selesai maksimal pada pertengahan Maret 2021.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan 35 juta masker kain tersebut diberikan kepada pihak TNI dan Polri untuk selanjutnya didistribusikan kepada masyarakat.
“Penyerahan hari ini adalah tahap awal dari total 35 juta masker yang ditargetkan akan selesai maksimal pada pertengahan Maret 2021,” katanya dalam konferensi pers daring di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Kemenperin gelar bimtek SNI ISO 9001:2015 untuk 1.000 pelaku industri
Agus menuturkan langkah ini merupakan salah satu upaya mendorong pertumbuhan industri nasional dalam skala kecil menengah maupun besar sekaligus membantu masyarakat memerangi COVID-19
Ia menyebutkan industri tekstil dan pakaian jadi mengalami pertumbuhan negatif 8,8 persen pada 2020 dengan kinerja ekspor yang terkontraksi 17 persen serta penyusutan tenaga kerja yang turut menurun hingga 13 persen.
"Karena itu kami berharap dan yakin dengan inisiatif ini industri tekstil dan pakaian jadi dapat terbantu khususnya dari demand side,” ujarnya.
Baca juga: Kemenperin: Produksi sabun naik, dongkrak industri kosmetik tumbuh
Sementara itu, saat ini industri nasional memiliki kapasitas produksi Alat Pelindung Diri (APD) sebanyak 39,6 juta pieces per bulan, surgical gown atau pakaian bedah 24,9 juta pieces per bulan, masker medis 405,9 juta pieces per bulan, masker N95 360 ribu pieces per bulan, dan masker kain 95 juta pieces per bulan.
Agus mengatakan produksi dalam negeri tersebut tidak hanya dipasarkan untuk penanganan COVID-19 dalam skala nasional melainkan juga ke luar negeri dengan nilai ekspor pada 2020 mencapai 246 juta dolar AS.
“Program seperti ini sangat baik karena bukan saja secara langsung membantu menangani COVID-19 tapi juga membantu industri untuk tumbuh jadi ada ada nilai tambahnya,” katanya.
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021