"Kami perlu membawa produksi baterai skala besar ke AS," ungkap CEO Ford, Jim Farley pada konferensi pers, sembari menambahkan bahwa mereka berencana membahas masalah tersebut ke pemerintah AS.
Dikutip dari Reuters, Kamis, Presiden Joe Biden telah bertemu dengan anggota parlemen untuk membahas bagaimana mengamankan pasokan baterai kendaraan listrik, semikonduktor yang digunakan dalam kendaraan.
Baca juga: Ford Mustang Mach-E akan diproduksi di China
Farley mengatakan bahwa dukungan kebijakan untuk peningkatan produksi baterai EV AS dan infrastruktur pengisian daya yang lebih baik untuk kendaraan komersial listrik akan membantu mendorong permintaan untuk kendaraan tersebut.
"Kami tidak dapat melakukan apa yang kami lakukan sekarang dengan chip," katanya, mengacu pada kekurangan semikonduktor impor yang menyebabkan penutupan sementara beberapa pabrik mobil di AS.
Sebagian besar keuntungan Ford berasal dari penjualan pikap besar di Amerika Serikat. Perusahaan berencana akan meluncurkan versi listrik dari seri F terlarisnya akhir tahun ini, diikuti oleh versi listrik dari van Transit besarnya. Ford belum merinci rencana elektrifikasi untuk jajaran SUV-nya.
"Ford juga akan bekerja dengan mitranya untuk mengembangkan arsitektur kendaraan listrik untuk kendaraan yang kurang menguntungkan di Eropa dan China," kata Farley.
Baca juga: Sukses di 2020, Ford geber kendaraan listrik di Eropa
Baca juga: Ford "recall" 153.000 kendaraan karena masalah kantung udara
Baca juga: Pemasok baterai SK Innovation akan dilarang di AS selama 10 tahun
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021