Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Sulawesi Tenggara menyampaikan sebanyak 18.048 tenaga kesehatan di provinsi tersebut telah disuntik vaksin dari total 20.436 sasaran.Progresnya sudah 88,31 persen dari 20.436 tenaga kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi tahap pertama, itu data per 24 Februari
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Sultra La Ode Rabiul Awal di Kendari, Kamis mengatakan program penyuntikkan vaksin kepada tenaga kesehatan di provinsi tersebut sedang dilakukan di 17 kabupaten/kota.
"Progresnya sudah 88,31 persen dari 20.436 tenaga kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi tahap pertama, itu data per 24 Februari," kata Rabiul.
Ia menjelaskan bahwa dari 17 kabupaten/kota yang sedang melakukan penyuntikkan vaksin kepada nakes, tinggal satu daerah yang belum melakukan penyuntikkan dosis kedua yaitu Kabupaten Konawe Utara.
Ia memaparkan, 16 daerah yang telah mendapat imunasi vaksin COVID-19 dosis pertama dan kedua di antaranya, Kota Kendari 3.946 dosis pertama dan 2.636 dosis kedua, Kabupaten Konawe 1.643 dosis pertama dan 944 dosis kedua, Kolaka 1.504 dosis pertama dan 1.291 dosis kedua.
Selanjutnya, Kabupaten Kolaka Utara 1.171 dosis pertama dan 693 dosis kedua, Bombana 884 dosis pertama dan 590 dosis kedua, Konawe Kepulauan 273 dosis pertama dan 169 dosis kedua, Kolaka Timur 636 dosis pertama dan 381 dosis kedua.
Kemudian, Konawe Selatan 1.185 dosis pertama dan 689 dosis kedua, dan Buton Tengah 571 dosis pertama dan 284 dosis kedua, Kota Baubau 1.370 dosis pertama dan 808 dosis kedua, Buton Selatan 525 dasis pertama dan 309 dosis kedua.
Berikutnya, Muna Barat 542 dosis pertama dan 244 dosis kedua, Buton Utara 564 dosis pertama dan 60 dosis kedua, Wakatobi 343 dosis pertama dan 55 dosis kedua, Buton 636 dosis pertama dan 37 dosis kedua, dan Kabupaten 1.645 dan 41 dosis kedua.
"Dari target sasaran vaksinasi, ada yang ditunda yaitu 4.860 atau 23,78 persen dosis pertama dan 89 orang atau 0,44 persen ditunda untuk dosis kedua," jelasnya.
Ia menegaskan, meskipun saat ini telah dilaksanakan program penyuntikan vaksin, tetapi masyarakat tetap diwajibkan menaati protokol kesehatan 3M, yakni yaitu makai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan guna melindungi diri COVID-19.
"Karena penyuntikan ini masih diprioritaskan bagi tenaga kesehatan, maka kita minta kepada seluruh masyarakat tetap patuh terhadap protokol kesehatan ini," katanya.
Tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Sulawesi Tenggara (Sultra) menyampaikan data pasien terkonfimasi positif COVID-19 di provinsi itu hingga 24 Februari 2021 sebanyak 9.994 orang, pasien sembuh 9.102 orang, dan dinyatakan meninggal sebanyak 192 orang, demikian La Ode Rabiul Awal.
Baca juga: Total 241 dokter dan perawat di Sultra positif COVID-19
Baca juga: Gubernur dan Wagub Sultra tak masuk kriteria divaksin COVID-19
Baca juga: Pemprov Sultra simulasi vaksinasi COVID-19
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021