"Di desa-desa mandiri sudah kami bentuk satgas karhutla. Mereka akan membuat konsep perbaikan lingkungan dan mereka inilah sebagai tenaga pelopor dalam membuka lahan tidak dengan membakar," kata Muhammad Nur Rahmad usai menghadiri Rakor terkait Pencegahan Karhutla, di Pontianak, Kamis.
Baca juga: Kalbar dapat penilaian terbaik dalam menangani Karhutla
Menurut dia, indikator keberhasilan program di desa mandiri ini tentunya tidak lepas dari peran media dalam menyampaikan berita.
"Program di desa mandiri ini bisa berhasil tentunya tidak lepas dari peran media dalam menyampaikan berita, memberitakan baik dari pemerintah provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa maupun petani yang sudah berhasil dalam membuka lahan tidak dengan membakar," katanya.
Baca juga: Polda Kalimantan Barat antisipasi kebakaran hutan
Ia mengatakan, pembentukan satgas karhutla di desa mandiri tersebut merupakan program yang dilaksanakan dengan cara preventif atau mencegah terlebih dahulu. "Untuk represif atau memperbaiki kami bersama dengan kepolisian dan pemprov mendirikan posko aju di tempat-tempat diduga terjadinya titik api," katanya.
Menurut dia, saat ini titik api terdapat di Pontianak, Kubu Raya, dan Mempawah, sehingga pihaknya telah mendirikan posko yang melibatkan personel dari TNI, Polri, KLHK, Manggala Agni, Tagana, dan Masyarakat Peduli Api (MPA).
Baca juga: Pemprov Kalbar mengantongi 57 nama pemilik lahan yang terbakar
Selain itu, pihak yang terlibat dalam menangani karhutla juga mengadakan pencegahan dengan sosialisasi dan bertindak apabila terdapat titik api.
"Dua hal ini baik pencegahan, penanganan maupun pengendalian terhadap karhutla yang ada di wilayah, saya kira ini sudah baik dan akan ditingkatkan terus," ujarnya.
Pewarta: Rendra Oxtora dan Yunita Andriani
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2021