Pasar Australia melakukan aksi jual menyusul situasi yang sama di Wall Street semalam karena investor menjadi lebih gugup menghadapi kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS jangka panjang
Pasar saham Australia mengakhiri pekan ini dengan sesi terburuk dalam sekitar enam bulan, dengan saham-saham teknologi memimpin penurunan pasar.
Pada penutupan pasar, indeks acuan ASX 200 turun 160,70 poin atau 2,35 persen menjadi 6.673,30 poin, sedangkan indeks All Ordinaries turun 165,10 poin atau 2,32 persen menjadi 6.940,60 poin.
Meskipun turun tajam, Indeks ASX 200 masih berhasil naik satu persen selama bulan Februari, menandai kenaikan bulanan kelima berturut-turut.
"Pasar Australia melakukan aksi jual menyusul situasi yang sama di Wall Street semalam karena investor menjadi lebih gugup menghadapi kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS jangka panjang," kata Analis Pasar CommSec James Tao.
Baca juga: Wall Street dibuka lebih rendah karena imbal hasil obligasi naik
"Setiap sektor diperdagangkan lebih rendah setidaknya satu persen dengan teknologi berkinerja terburuk."
Teknologi informasi merosot secara kolektif 5,26 persen. Raksasa beli-sekarang bayar kemudian, Afterpay, turun 11,05 persen setelah melanjutkan perdagangan menyusul penghentian perdagangan pada hari Kamis dalam rangka pengumpulan dana 1,5 miliar dolar Australia (1,18 miliar dolar AS) untuk meningkatkan kepemilikan di unit usaha yang berada di Amerika Serikat.
Produsen susu formula bayi Bubs naik 1,82 persen karena penjualan susu formula kambing ke China naik 36 persen, sementara penjualan ritel Australia juga mengalami pertumbuhan yang kuat.
Baca juga: Saham Australia naik didorong lonjakan sektor pertambangan dan energi
Di bidang keuangan, saham bank-bank besar merosot dengan Commonwealth Bank turun 2,56 persen, National Australia Bank turun 2,03 persen, Westpac Bank turun 2,22 persen dan ANZ turun 2,24 persen.
Saham pertambangan anjlok dengan BHP turun 2,62 persen, Rio Tinto turun 1,31 persen, Fortescue Metals turun 4,48 persen, dan penambang emas Newcrest turun 0,16 persen.
Produsen minyak dan gas negara itu merosot dengan saham Oil Search turun 2,08 persen, Santos turun 1,36 persen dan Woodside Petroleum turun 3,38 persen.
Supermarket terbesar di Australia jatuh dengan saham Coles turun 4,31 persen dan Woolworths turun 1,70 persen.
Sementara saham raksasa telekomunikasi Telstra kehilangan 2,84 persen, operator nasional Qantas merosot 1,96 persen dan perusahaan biomedis CSL anjlok 2,83 persen.
Baca juga: Bursa saham Australia dibuka untung, ikuti lonjakan Wall Street
Pewarta: Biqwanto Situmorang
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021