KJRI Johor Bahru buka layanan di ladang sawit

27 Februari 2021 10:12 WIB
KJRI Johor Bahru buka layanan di ladang sawit
Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru pada Jumat (26/2) melakukan kegiatan "jemput bola" layanan konsuler, penerbitan paspor dan pendataan lapor diri bagi WNI yang bekerja di ladang Tereh - Kluang yang dikelola Perusahaan Kulim (Malaysia) Berhad. ANTARA Foto/Ho-Andita Putri. (1)
Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru pada Jumat (26/2) melakukan kegiatan "jemput bola" layanan konsuler, penerbitan paspor dan pendataan lapor diri bagi WNI yang bekerja di ladang Tereh - Kluang yang dikelola Perusahaan Kulim (Malaysia) Berhad.

"Kegiatan layanan di ladang sawit dilakukan dengan tetap mematuhi SOP dan protokol kesehatan secara ketat. Kegiatan tersebut merupakan upaya KJRI Johor Bahru untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pelindungan warga," ujar Konsul Jenderal KJRI Johor Bahru Sunarko dalam keterangannya, Sabtu.

Dia mengatakan layanan konsuler dan imigrasi ke ladang sawit merupakan upaya KJRI untuk mendekatkan pelayanan publik kepada WNI dan pekerja migran Indonesia (PMI) selama masa pandemi saat ini, serta adanya pembatasan pergerakan warga selama diberlakukan kebijakan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP).

Pada kesempatan tersebut Sunarko memanfaatkan kesempatan kunjungan lapangan ke ladang Tereh untuk berdialog dengan perwakilan PMI guna mengetahui keadaan, lingkungan kerja dan berbagai permasalahan yang dihadapi PMI sehingga dapat diupayakan bantuan penanganan secara cepat dan tepat.

Konjen juga berpesan untuk terus semangat dan produktif dalam bekerja, tetap patuhi protokol kesehatan dan ketentuan setempat, meningkatkan kerukunan sesama PMI, serta selalu berkomunikasi dengan keluarga di Indonesia.

Perusahaan Kulim (Malaysia) Berhad saat ini mempekerjakan lebih dari 3.000 PMI. Untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan pekerjanya, Kulim (Malaysia) Berhad telah melakukan swab tes Covid-19 bagi para PMI serta menyediakan sarana dan prasarana, termasuk hunian, tempat ibadah dan sarana pendukung lainnya yang layak bagi pekerja.

Baca juga: Indonesia ajak Malaysia untuk lawan kampanye negatif kelapa sawit

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021