Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung penuh kegiatan yang bertujuan untuk menumbuhkan sikap empati, kesetaraan, dan toleransi pada generasi muda Indonesia, seperti salah satunya pentas seni #YouthChallenge.Ke depannya kegiatan-kegiatan seperti ini bisa masuk ke jalur pendidikan untuk menumbuhkan nilai-nilai toleransi, inklusi dan kesetaraan
#YouthChallenge merupakan kegiatan kompetisi dan kolaborasi seni yang dikhususkan untuk pelajar SMA di Indonesia yang mengangkat tema toleransi. Isu ini dianggap sangat penting untuk meningkatkan semangat kesatuan di antara generasi muda.
"Jalan kebudayaan dan kesenian adalah jalan yang sangat efektif untuk mengatasi perbedaan di masyarakat, dari seni kita menemukan empati. Kita berharap pentas seni seperti ini bisa dilakukan yang lain," ujar Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid, dalam diskusi "YouthChallange" pada Sabtu.
Baca juga: Kemenparekraf gelar Pentas di Rumah, cara seniman berkarya saat wabah
Hilmar berharap kegiatan seperti ini mampu menumbuhkan empati dan kesetaraan. Ke depannya, Hilmar juga ingin bahwa pentas seni bisa masuk ke dalam kurikulum.
"Ke depannya kegiatan-kegiatan seperti ini bisa masuk ke jalur pendidikan untuk menumbuhkan nilai-nilai toleransi, inklusi dan kesetaraan," kata Hilmar.
Selain pentas seni, acara ini juga bertujuan untuk meluncurkan katalog seni yang berupa kompilasi 25 karya peserta yang telah diseleksi dan dikurasi dari 182 pelajar.
Dalam rangkaian kegiatan #YouthChallenge tersebut, pelajar yang lolos seleksi diberikan rangkaian pelatihan, pendampingan, dan perkenalan dengan komunitas marjinal di sekitar daerah mereka sehingga sentuhan seni dan pesannya direfleksikan secara kuat dan berpijak pada realitas keseharian.
Baca juga: Pentas seni "EKI Update 4.0" di GKJ undang tawa
#YouthChallenge merupakan bagian utuh dari program CREATE (Creative Youth for Tolerance). CREATE hadir untuk menanamkan nilai-nilai toleransi dan keberagaman pada orang muda, sekaligus menjadi wadah bagi orang muda untuk mengekspresikan kemampuan, minat, dan bakatnya lewat media seni.
CREATE merupakan kolaborasi Pamflet Generasi, Yayasan Ganara, Mariberbagi Seni (MBS), Yayasan Cahaya Guru yang diinisiasi oleh Hivos dan didukung oleh The United States Agency for International Development (USAID).
Sementara itu, Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat Kemendikbud, Samsul Hadi mengatakan keberagaman budaya dan etnis bisa menjadi kekuatan bangsa Indonesia. Hal tersebut pun perlu dikembangkan sehingga dapat menghasilkan rasa toleransi.
"Pondasi keberagaman Indonesia tertuang dalam Bhinneka Tunggal Ika. Dengan adanya keberagaman suku bangsa, kepercayaan adat istiadat, bahasa daerah, etnis, dan ras yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia ini menjadi potensi kekuatan bangsa Indonesia," kata Samsul.
Baca juga: Makara Art Center UI gelar pentas seni budaya
Baca juga: SMA se-DKI Jakarta adakan pentas seni virtual pertama
Baca juga: Disbud Bali fasilitasi 50 komunitas seni untuk pentas virtual
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021