Potensi bisnis sebenarnya ada, namun sekarang saya masih ragu
Pengamat bisnis penerbangan AIAC Arista Atmadjati menilai kehadiran taksi terbang helikopter merupakan inovasi bisnis yang revolusioner.
Ia mengatakan ide taksi terbang untuk kepentingan komersil dari Bandara Soekarno Hatta ke sejumlah lokasi di Jabodetabek dapat dimanfaatkan sebagai sarana transportasi yang eksklusif untuk menghindari kemacetan dan mengejar kecepatan perjalanan.
“Idenya bagus sekali. Tidak ada saingan,” ujar Arista kepada Antara di Jakarta, Senin.
Baca juga: Taksi terbang siap antar dari Bandara Soetta ke 72 titik Jabodetabek
Meski demikian, Ia menyampaikan sejumlah catatan di antaranya kondisi perekonomian di Tanah Air yang disebabkan pandemi COVID-19. Kondisi perekonomian yang belum pulih akan menjadi tantangan tersendiri. Arista memprediksi layanan taksi terbang akan maju pesat di tahun 2022.
“Potensi bisnis sebenarnya ada, namun sekarang saya masih ragu. Helicity ini bisa hidup kalau kondisi ekonomi normal. Mungkin di tahun 2022 seiring pulihnya perekonomian di Indonesia,” ucapnya.
Baca juga: LaNyalla: Taksi terbang permudah mobilitas mendesak
Arista menyarankan agar transportasi udara besutan PT Whitesky Aviation yang bekerja sama dengan PT Angkasa Pura II (Persero) tersebut melakukan sejumlah inovasi, di antaranya agar pengelola memberikan layanan koneksi penerbangan langsung ke sejumlah lokasi-lokasi industri dan bisnis, destinasi wisata, hingga layanan medis.
“Misalnya penerbangan langsung kawasan industri di Cikarang, atau destinasi wisata premium di sekitar Kepulauan Seribu. Bahkan untuk keperluan darurat ke rumah sakit,” ujarnya.
Baca juga: Uber gandeng NASA kembangkan taksi terbang
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021