Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Indonesia Hasto Wardoyo mengatakan bahwa saat ini Indonesia yang menghadapi bonus demografi (meningkatnya usia produktif) harus dimanfaatkan untuk mendongkrak ekonomi masyarakat.Jadi jangan sampai usia produktif kita banyak, tapi malah pendapatan per kapita kita rendah, itu yang kita mau hindar
"Jadi jangan sampai usia produktif kita banyak, tapi malah pendapatan per kapita kita rendah, itu yang kita mau hindari," katanya di sela peresmian renovasi Kantor BKKBN Sulsel di Makassar, Senin (1/3) 2021.
Menurut dia, hal itu harus dilakukan agar usia produktif dapat mendorong perekonomian yang nota bene akan meningkatkan pendapatan per kapita.
Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut dia, peranan pemerintah daerah untuk mendukung pemanfaatan bonus demografi adalah mutlak melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM).
Pada kesempatan itu, Hasto juga menyampaikan apresiasinya kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman yang dinilai telah mendukung tenaga kerja produktif dalam meningkatkan kualitasnya.
"Selain memberikan pelatihan-pelatihan juga mendukung program-program BKKBN untuk meningkatkan kualitas SDM di Indonesia," katanya.
Menanggapi hal tersebut, Andi Sudirman mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi BKKBN yang turut membantu mengatasi persoalan SDM, khususnya masalah stunting (kekerdilan pada anak).
Baca juga: Kepala BKKBN: Kualitas SDM pengaruhi transformasi bonus demografi
Baca juga: Kepala BKKBN tekankan ubah bonus demografi jadi bonus kesejahteraan
Baca juga: Indonesia miliki peluang maju saat pandemi dengan bonus demografi
Baca juga: BKKBN: Bonus demografi harus jadi anugerah
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021