Saham-saham Inggris berakhir di wilayah positif pada perdagangan Senin (1/3/2021), berbalik menguat dari kerugian selama dua hari berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terkerek 1,62 persen atau 105,10 poin, menjadi menetap di 6.588,53 poin.
Indeks FTSE 100 anjlok 2,53 persen atau 168,53 poin menjadi 6.483,43 poin pada Jumat (26/2/2021), setelah melemah 0,11 persen atau 7,01 poin menjadi 6.651,96 poin pada Kamis (25/2/2021), dan bertambah 0,50 persen atau 33,03 poin menjadi 6.658,97 poin pada Rabu (24/2/2021).
Dari 100 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks FTSE 100, sebanyak 92 saham berhasil meraih keuntungan, sedangkan delapan saham lainnya mengalami kerugian.
International Consolidated Airlines Group, perusahaan induk maskapai penerbangan multinasional Inggris-Spanyol, melesat 6,95 persen, merupakan peraih keuntingan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Diikuti oleh saham perusahaan pengembang perumahan terkemuka Inggris Taylor Wimpey yang melambung 5,68 persen, dan kelompok perusahaan utilitas air Inggris Pennon Group melonjak 5,51 persen.
Sementara itu, HSBC Holdings, perusahaan induk jasa keuangan dan bank investasi multinasional Inggris, berkinerja paling buruk (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya kehilangan 1,42 persen.
Disusul oleh saham grup perusahaan penerbitan, intelijen bisnis, dan pameran multinasional Inggris Informa yang merosot 1,27 persen, serta kelompok perusahaan pengembang perangkat lunak untuk pengecer daring Ocado Group jatuh 1,09 persen.
Baca juga: IHSG ditutup menguat tajam, ditopang insentif kendaraan dan perumahan
Baca juga: Saham Jerman "rebound", indeks DAX 30 ditutup bangkit 1,64 persen
Baca juga: Saham Prancis "menghijau", indeks CAC 40 terangkat 1,57 persen
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021