Tidak mudah bagi Pramudya/Yeremia untuk mengalahkan wakil Kanada itu dalam laga yang bertempat di St. Jakobshalle, Basel, Rabu. Sempat kalah di gim pertama, mereka juga sempat tertinggal 9-13 di gim penentu.
"Di gim pertama kami terlalu buru-buru. Bolanya lambat dan lawan bermain panjang. Jadi saat di depan, kami bernafsu mau mematikan, tetapi malah menyangkut dan keluar. Hampir 70 persen poin lawan didapat dari kesalahan kami sendiri," tutur Yeremia dalam keterangan tertulis PBSI, Rabu.
Baca juga: Herry IP evaluasi ganda putra muda per babak di Swiss Open
Baca juga: Rinov/Pitha bertekad balas kekalahan Hafiz/Gloria di Swiss Open
Yeremia mengungkapkan, di gim kedua mereka bermain dengan lebih tenang dan tak terlalu nafsu. Di set ini mereka bisa menahan serangan bermodal ketenangan dan fokus untuk mencuri kesempatan.
Masuk gim ketiga, strategi yang sama masih diterapkan keduanya. Meski pertahanan lawan semakin baik namun mereka sukses mengatasi tekanan dan lolos ke babak kedua.
"Pada gim ketiga, kami saling mengingatkan untuk tidak bermain terburu-buru. Pertahanan lawan juga bagus, ditambah bolanya lambat. Jadi kami coba untuk menahan. Mereka bermain ulet, tidak gampang mati," ujar Pramudya.
Baca juga: Bagas/Fikri langsung adaptasi lapangan setibanya di Swiss
Untuk pertandingan selanjutnya, pelatih ganda putra Aryono Miranat berharap anak didiknya bisa lebih tenang dan bermain tanpa beban supaya bisa lebih fokus di lapangan.
"Besok saya harap mereka bisa bermain lebih tenang lagi dan main tanpa beban saja," Aryo menuturkan.
Baca juga: Timnas bulu tangkis Indonesia bertolak ke Swiss Sabtu malam
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021