Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua mendorong pengembangan noken berbahan dasar kulit kayu dari jenis tanaman anggrek untuk mendukung program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang diluncurkan Presiden Joko Widodo pada 11 Januari 2021.Dari beberapa pameran yang diselenggarakan di Jakarta ternyata noken anggrek ini diminati kalangan sosialita meskipun harganya terbilang mahal.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Naek Tigor Sinaga kepada Antara di Jayapura, Jumat, mengatakan noken anggrek ini dianggap sangat langka dan artistik dalam pembuatannya.
"Dari beberapa pameran yang diselenggarakan di Jakarta ternyata noken anggrek ini diminati kalangan sosialita meskipun harganya terbilang mahal," katanya.
Baca juga: Mendag Lutfi: Merek lokal akan jadi primadona di mal-mal Indonesia
Menurut Naek Tigor, bagi masyarakat biasa, harga noken anggrek ini terbilang cukup mahal, namun bagi kaum sosialita yang mengetahui cara pembuatan dan bahan-bahannya, hal tersebut menjadi daya tarik sendiri.
"Bagaimana mendorong ini, ke depan menjadi pekerjaan rumah bagi Bank Indonesia, yakni membuat video singkat mengenai pembuatan noken anggrek, cara mencari bahan dasarnya dan lain sebagainya," ujarnya.
Dia menjelaskan hal inilah yang dirasa patut untuk didorong menjadi kriya khas Papua, terutama ukiran Asmat di mana ada cerita tersendiri di balik pembuatannya.
"Story behind the scene inilah yang akan kami dorong agar produk kriya ini dapat meningkat lebih baik," katanya lagi.
Baca juga: Presiden: Kembangkan pasar produk nasional dengan Gernas BBI
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua bertugas menyelenggarakan "showcase" dalam rangka mendukung Gernas BBI pada Oktober 2021.
Pada 24-25 Februari 2021 di Jayapura, digelar pameran fisik produk-produk UMKM bersamaan dengan pelaksanaan High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah.
Kegiatan selanjutnya pelaksanaan edukasi onboarding UMKM untuk mendukung peningkatan hubungan UMKM dengan ekosistem digital, terkhusus digitalisasi aspek pemasaran melalui e-commerce.
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021