Sebanyak 104 santri, pengasuh, dan pengurus dari dua pondok pesantren (ponpes) yang berada di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terkonfirmasi positif COVID-19, dan hingga Jumat (5/3) ini masih dilakukan isolasi terpusat.Ada 104 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19, terdiri atas santri, pengasuh dan pengurus yang berada di dua pesantren
"Ada 104 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19, terdiri atas santri, pengasuh dan pengurus yang berada di dua pesantren," kata Juru Bicara Penanganan COVID-19 Kabupaten Indramayu Deden Bonni Koswara di Indramayu, Jumat.
Ia menjelaskan klaster dua pesantren ini memang terlambat dalam memberikan informasi kepada Satgas Penanganan COVID-19, karena setelah kasus banyak baru melapor.
Menurut dia dari 104 orang terkonfirmasi positif itu, sebanyak 32 dari Ponpes Al-urwatul Wutsqo, dan 72 lainnya dari Pesantren Tahfidz Abdurrahman Basuri.
Para santri, pengurus dan pengasuh yang terkonfirmasi positif, kata dia, saat ini sedang menjalani isolasi mandiri terpusat di kawasan pesantren, dan ada juga yang dirawat di rumah sakit.
"Awalnya kita mendapatkan ada santri yang sakit dan setelah dites ternyata positif. Kemudian kami lakukan pelacakan kepada kontak erat, dan hasilnya 72 positif, begitu juga di Ponpes Wutsqo," katanya.
Dia menambahkan saat ini dua ponpes tersebut melakukan karantina dengan membatasi warga yang masuk ke kawasan pesantren untuk meminimalkan penyebaran.
Sementara dari awal ditemukannya kasus terkonfirmasi COVID-19, sudah ada tiga klaster pesantren, di mana satu lainnya sudah dapat diatasi.
"Sampai saat ini sudah ada tiga klaster ponpes, di mana satu sudah selesai," demikian Deden Bonni Koswara.
Baca juga: Masuk zona merah, Kabupaten Indramayu kembali batasi aktivitas warga
Baca juga: Sebanyak 18 santri di Indramayu positif COVID-19
Baca juga: Tertinggi selama pandemi, positif COVID-19 di Indramayu tambah 82
Baca juga: 20 kecamatan di Indramayu masuk zona merah COVID-19
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021