CEO Kidsloop Indonesia Helmy Yahya mengatakan kerja sama tersebut akan menghadirkan pendidikan interaktif tak hanya bagi anak-anak Indonesia, tetapi juga siswa di seluruh dunia.
"Harapan kami kolaborasi dengan Rumah Kisah bisa mempersembahkan manfaat bagi anak Indonesia, pemegang masa depan bangsa," ujar Helmy dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Dia tidak hanya menyasar pasar Indonesia, tapi juga akan menjangkau negara lain, terutama siswa Muslim di seluruh dunia.
Baca juga: Yogyakarta atasi masalah belajar via daring dengan Guru Berkunjung
Baca juga: Mendikbud: Pendidikan tinggi tetap lakukan pembelajaran via daring
Kerja sama tersebut dituangkan melalui Program Investasi Pendidikan kepada Pelajar Indonesia dari London yang diorganisir oleh Kidsloop dan Rumah Kisah.
CEO Kidsloop International David Roberts menilai program kerja sama yang terjalin tersebut sangat baik. Lewat penerapan animasi, proses belajar mengajar bagi anak-anak dianggap akan semakin menarik.
Dia mengatakan penerapan animasi dalam dunia pendidikan secara langsung akan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Dengan data dan konektivitas terbaik yang dihadirkan dari Inggris, akan menghasilkan kombinasi mumpuni untuk pendidikan di Tanah Air.
"Kita mau kuatkan pendidikan yang sepenuhnya interaktif, siswa dan guru tidak lagi satu pihak. Ini yang kami janjikan dengan dukungan (penerapan) teknologi," kata David.
Kerja sama yang terjalin antara Kidsloop dan Rumah Kisah dalam memproduksi konten animasi Muslim yang bernilai sangat strategis, mengingat mayoritas siswa di Indonesia adalah Muslim.
"Kami percaya 100 persen, semoga kolaborasi menghasilkan hal terbaik. Ini contoh kerjasama terbaik, akan terjadi transfer teknologi, informasi yang diharapkan meningkatkan dan membangkitkan perusahaan lokal," kata dia.
Sementara itu, CEO Rumah Kisah Yuda Wirafianto menilai kerja sama yang terjalin dapat memberikan pengalaman baru kepada pelajar Muslim di Indonesia.
Selain itu, lewat proses pendidikan yang lebih menarik dan interaktif, pengajar dapat dengan mudah mengelola sistem pembelajaran yang diselenggarakan secara daring.
"Guru lebih mudah menyusun rencana pembelajaran, melakukan evaluasi lalu menarik data dari hasil proses belajar mengajar. Orang tua pun mudah memantau dalam proses pembelajaran anak," kata Yuda.
Dia mengatakan tujuan akhir dari kerja sama ini adalah untuk mendigitalisasi proses pembelajaran yang lebih berkualitas bagi anak-anak seluruh Nusantara.*
Baca juga: Komisi X dorong program berkelanjutan pendidikan jarak jauh
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021