"5G mendefinisikan ulang mobile experiences melalui tiga kapabilitas utama. Pertama adalah 5G mampu menghubungkan sensor dan perangkat dalam jumlah besar untuk mendorong inovasi IoT lebih jauh," jelas Harry dalam jumpa media secara daring, Selasa.
Baca juga: Akademisi jelaskan urgensi adopsi 5G
Baca juga: Kominfo matangkan strategi implementasi 5G
Lebih lanjut, Harry mengatakan bahwa 5G mengakomodasi kapasitas jaringan yang lebih besar, memastikan pengguna menikmati kecepatan secara stabil.
"Yang ketiga, ultra-reliable and low-latency communication. 5G menghadirkan transfer data yang lebih cepat dan minim jeda untuk mengakselerasi perkembangan teknologi di berbagai sektor," ujarnya melanjutkan.
Kehadiran 5G atau teknologi jaringan generasi kelima sendiri, menurut Harry, didesain sebagai sebuah teknologi yang tidak hanya meningkatkan broadband tapi juga use case konsumen maupun industri.
Hal ini akan membuat aktivitas digital masyarakat semakin bervariasi. Seperti perubahan gaya hidup, keberagaman konten, keinginan untuk mengakses video beresolusi tinggi dengan stabil, dan lain sebagainya.
"Teknologi 5G akan mentransformasi kehidupan masyarakat. Mulai dari stream video konten, HD video call, VR dan AR entertainment, cloud gaming, fixed wireless acces, education VR, sampai telehealth dan telemedicine," jelas Harry.
Tak hanya untuk aktivitas sehari-hari, Harry mengatakan kemampuan 5G juga membawa perubahan besar terhadap transformasi digital untuk dunia bisnis.
"Nantinya akan ada drone monitoring, remote surgery, AR maintanence, remote machinery, connected cars, infotainment service, paltooning, smart matering dan smart grids, smart factory, serta smart seaport," kata Harry.
Sependapat dengan Harry, Product Marketing Manager Samsung Mobile Samsung Electronics Indonesia, Taufiqul Furqan, mengatakan, jaringan 5G juga bisa meningkatkan kreativitas pengguna dan industri, terutama di sektor hiburan.
"Misalnya untuk menonton konser virtual dengan bandwith lebih tinggi, speed yang lebih cepat, bisa melakukan streaming dengan kualitas tinggi. Gambarnya juga akan lebih tajam dan experience menikmati kontennya akan lebih tinggi. Ada juga cloud gaming, travelling virtual dengan VR, dan lainnya," jelas Taufiqul.
Di Indonesia sendiri, Samsung telah menghadirkan ponsel pintar yang mendukung kehadiran 5G yaitu seri Galaxy S21. Namun, karena infrastruktur dan kebijakan belum ada, teknologinya masih dikunci dengan software.
"Untuk menambahkan kenyamanan, Galaxy S21 juga sudah ditenagai dengan intelegent baterai. Chip akan mempelajari penggunaan ponsel sehingga baterainya lebih efisien," kata dia.
"Sebagai produsen, kita berikan konsumen pilihan device terbaik, tidak hanya di hari ini tapi juga di masa depan. Tidak hanya fitur yang ada saat ini, jadi, ketika ada teknologi yang baru bisa lebih maksimal penggunaannya," pungkasnya.
Baca juga: Kesiapan ekosistem hingga spektrum masih jadi tantangan adopsi 5G
Baca juga: Kolaborasi teknologi jadi kunci untuk jalani bisnis di 2021
Baca juga: Huawei paparkan manfaat 5G dalam MWCS 2021
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021