Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Aceh bekerja sama dengan Kejaksaan Negeri Aceh Utara memusnahkan 10,2 juta batang rokok ilegal dengan nilai mencapai Rp10,3 miliar.Jutaan batang rokok ilegal dimusnahkan dengan cara dibakar dan ditanam di tempat pembuangan sampah Desa Teupin Keubeu, Matang Kuli, Aceh Utara
Kepala Bidang Kehumasan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Aceh Isnu Irwantoro di Banda Aceh, Selasa, memgatakan rokok ilegal yang dimusnahkan tersebut merupakan barang bukti perkara yang sudah memiliki kekuatan hukum tetap.
"Jutaan batang rokok ilegal dimusnahkan dengan cara dibakar dan ditanam di tempat pembuangan sampah Desa Teupin Keubeu, Matang Kuli, Aceh Utara," kata Isnu Irwantoro.
Isnu Irwantoro mengatakan 10,2 juta batang rokok yang dimusnahkan tersebut merupakan rokok ilegal impor yang tidak dilekati pita cukai. Rokok ilegal tersebut merupakan barang hasil penyidikan Bidang Cukai Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Kanwil Bea Cukai Aceh periode 2020.
Menurut Isnu Irwantoro, potensi kerugian negara dari upaya penyelundupan rokok ilegal tersebut dari sektor perpajakan mencapai Rp11,7 miliar.
"Selain kerugian negara tersebut, terdapat juga kerugian dari sisi sosial dan kesehatan yang tidak dapat dinilai dengan nilai finansial," kata Isnu Irwantoro.
Isnu Irwantoro mengatakan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Aceh dengan lima Kantor Bea Cukai di provinsi itu bersinergi dengan TNI, Polri, dan kejaksaan bersama pemerintah daerah secara konsisten menekan pertumbuhan dan persebaran rokok ilegal.
"Kami terus menekan peredaran rokok ilegal di Provinsi Aceh berkurang yang pada akhirnya dapat memenuhi target nasional persebaran rokok ilegal sebanyak tiga persen pada 2021," kata Isnu Irwantoro.
Baca juga: BC Langsa gagalkan penyelundupan 103 karung bawang merah impor
Baca juga: BC gagalkan penyelundupan 79 kotak hewan di perairan Aceh Tamiang
Baca juga: Sepanjang 2020, Bea Cukai Aceh berhasil sita 219,87 kg sabu-sabu
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021