• Beranda
  • Berita
  • Menperin: Mitsubishi berkomitmen tambah investasi Rp11,2 triliun

Menperin: Mitsubishi berkomitmen tambah investasi Rp11,2 triliun

11 Maret 2021 11:20 WIB
Menperin: Mitsubishi berkomitmen tambah investasi Rp11,2 triliun
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (keempat dari depan baris kiri ) bersama Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi (ketiga dari depan baris kiri), didampingi Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier (kedua dari depan baris kiri), Staf Khusus Menperin Achmad Sigit Dwiwahjono (keenam dari depan baris kiri), dan Staf Khusus Menperin Febri Hendri (pertama dari depan baris kiri) melakukan pertemuan dengan CEO Mitsubishi Motor Corporation Mr. Takao Kato (kedua dari depan baris kanan) di Tokyo, 10 Maret 2021. Dalam pertemuan tersebut, Mitsubishi berkomitmen menambah investasi sebesar Rp11,2 triliun dan memperluas negara tujuan ekspor produk Mitsubishi yang diproduksi di Indonesia. ANTARA/HO-Kementerian Perindustrian/aa.

melobi prinsipal Jepang untuk bisa memberikan izin agar mobilnya diberikan perluasan terhadap tujuan ekspor. Ini sudah mendapat komitmen dari Mitsubishi

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, melakukan empat agenda pertemuan, di antaranya dengan produsen sepatu asal Jepang Asics, asosiasi bisnis Jepang KEIDANREN, Japan External Trade Organization (JETRO), dan perusahaan otomotif Mitsubishi Motor Corporations, pada kunjungan kerjanya ke Jepang.

“Sejauh ini hasil pertemuannya berjalan sangat baik dan positif, ada kesepakatan dari masing-masing pihak, bahwa Indonesia melihat Jepang sebagai mitra strategis dan sangat penting, kemudian Jepang juga melihat Indonesia, baik sebagai kekuatan politik maupun ekonomi yang juga sangat penting,” ujar Menperin di Tokyo, Jepang, melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Menperin menuturkan dari hasil pertemuan dengan Mitsubishi, prinsipal otomotif asal Jepang tersebut berkomitmen menambah investasi sebesar Rp11,2 triliun pada akhir tahun 2025 dengan proyeksi terjadi peningkatan kapasitas produksi, dari 220 ribu menjadi 250 ribu unit. Mereka juga akan mengembangkan dua model mobil electric vehicle (EV).

Selain itu, Mitsubishi juga berkomitmen akan memberikan izin tambahan ekspor ke sembilan negara dari tadinya 30 negara menjadi ke 39 negara.


Baca juga: Bertolak ke Jepang, Menperin temui pelaku utama industri otomotif


“Memang salah satu tujuan misi pemerintah Indonesia datang ke Jepang adalah untuk melobi prinsipal Jepang untuk bisa memberikan izin agar mobilnya diberikan perluasan terhadap tujuan ekspor. Ini sudah mendapat komitmen dari Mitsubishi,” ujar Menperin.

Dalam pertemuan tersebut, Menperin juga mendorong agar Mitsubishi melakukan ekspor mobil ke Australia, mengingat perjanjian kerja sama antara kedua negara (IA-CEPA) telah berjalan.

Terkait pertemuan dengan ASICS, Menperin menyampaikan bahwa produsen sepatu asal Jepang tersebut menyatakan komitmennya untuk mengembangkan produksi di Indonesia, antara lain di Cirebon, Jawa Barat dan Tegal, Jawa Tengah yang akan mulai produksi pada Januari 2022.

Kemudian di Pemalang, Jawa Tengah yang akan mulai produksi pada Maret 2023. Perusahaan tersebut berencana merelokasi fasilitasnya dari China ke Indonesia.

“Menarik karena ASICS mengekspor hampir 90 persen produk yang dihasilkan di Indonesia ke negara-negara besar seperti Amerika Serikat,” ungkapnya.


Baca juga: Menperin minta Jepang izinkan APM di Indonesia ekspor ke Australia


Sementara dalam pertemuan dengan Keidanren dan JETRO, Menperin memaparkan kemudahan berusaha yang ditawarkan Indonesia, yang didukung oleh penyederhanaan peraturan perundang-undangan dan pembentukan omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja.

“Mereka menanggapi bahwa Undang-undang Cipta Kerja merupakan hal yang penting untuk meningkatkan kepercayaan diri para investor dan calon investor. Dengan adanya aturan tersebut, level kemudahan berusaha di Indonesia akan jauh lebih baik,” kata Menperin.

Ia melanjutkan, asosiasi pengusaha Jepang dan JETRO memberikan apresiasi kepada pemerintah Indonesia terkait dengan kebijakan substitusi impor.

“Mereka paham bahwa kebijakan tersebut merupakan upaya pemerintah Indonesia untuk memproteksi investasi mereka. Nanti kami juga akan menerapkan instrumen lainnya seperti tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dan lainnya,” imbuhnya.

Dalam kesempatan ini, Menperin juga bertemu dengan Ministry of Economy, Trade and Industri (METI) untuk menjajaki proses evaluasi dan tindak lanjut Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) dan New Manufacturing Industrial Development Center (New MIDEC), serta mendorong investasi di sektor petrokimia.


Baca juga: Menperin: Industri otomotif jadi sektor andalan ekonomi nasional

Baca juga: Menperin: Industri otomotif masih berkontribusi besar terhadap PDB

Baca juga: Dikenakan safeguard, Menperin: daya saing industri otomotif RI tinggi

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021