Totalnya, kata dia, ada 27 orang yang meninggal dunia, kemudian 39 orang berhasil selamat namun mengalami luka-luka.
"Sampai sekarang kita masih lakukan proses, nanti diserahkan kepada keluarga. Ini (korban) kebanyakan berasal dari Subang," kata Ahmad Dofiri di lokasi kecelakaan, Kamis.
Baca juga: Polisi sebut jalan lokasi kecelakaan di Sumedang bukan untuk bus
Baca juga: Basarnas: Korban jiwa kecelakaan bus di Sumedang 27 orang, 39 selamat
Menurut Dofiri pihak kepolisian bersama pihak terkait kini tinggal berupaya mengevakuasi bangkai bus yang terperosok ke jurang sekitar 20 meter dari bahu jalan itu.
"Sekarang kita mengusahakan menggunakan crane ya, saya kira lebih bagus, nanti pihak terkait juga mengusahakan mengangkat badan bus ini," kata dia.
Adapun menurutnya kecelakaan maut bus tersebut terjadi ketika situasi sedang hujan lebat. Namun belum diketahui persis penyebab kecelakaan tersebut, karena menurutnya proses olah TKP masih berlangsung.
Selain itu, menurutnya jalur alternatif yang menghubungkan Garut dan Sumedang melalui Kecamatan Wado itu pun bukan untuk kendaraan besar seperti bus tersebut.
Karena kontur jalan itu sendiri memang menurun cukup panjang dengan banyak tikungan. Selain itu, jalan tersebut tidak dilengkapi dengan penerangan sehingga pada malam hari kondisi jalan itu cukup gelap.
"Kalau melihat dari olah TKP sementara sepertinya itu (kecelakaan tunggal), tapi sekali lagi, secara menyeluruh nanti kita lihat hasil analisanya," kata dia.
Baca juga: Polisi mulai gelar olah TKP kecelakaan bus di Sumedang
Baca juga: Korban selamat kecelakaan di Sumedang menduga bus alami rem blong
Baca juga: Bus kecelakaan di Sumedang berkapasitas 62 penumpang
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021