• Beranda
  • Berita
  • Mentan, Mendag, Menteri BUMN panen raya di Kabupaten Gresik

Mentan, Mendag, Menteri BUMN panen raya di Kabupaten Gresik

12 Maret 2021 19:25 WIB
Mentan, Mendag, Menteri BUMN panen raya di Kabupaten Gresik
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan panen raya padi di Desa Tambakrejo Kecamatan Duduk Sampean Kabupaten Gresik Jawa Timur, Jumat (12/3/2021). ANTARA/HO-Kementerian Pertanian/aa.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan panen raya padi di Desa Tambakrejo Kecamatan Duduk Sampean Kabupaten Gresik Jawa Timur ditemani oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indra Parawansa.

Mentan dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jumat, mengatakan sinergi antara Kementerian Perdagangan dan Kementerian BUMN harus terus dilakukan untuk menciptakan kebijakan yang tepat guna dan tepat sasaran.

"Karena menyangkut harga itu ada di Kementerian Perdagangan sehingga harus distrategikan itu, sedangkan Kementerian BUMN akan menyerap hasil panen. Kita harus sama-sama pikirkan negara ini tidak boleh satu orang saja. Jangan cuma cari salahnya tapi kita lihat apa yang bisa kita lakukan bersama," kata Mentan Syahrul.

Baca juga: Mentan dorong pengembangan agrowisata di seluruh Indonesia

Akselerasi sektor pertanian, menurut Mentan, harus terus dilakukan dari hulu hingga hilir mulai dari budidaya benih dilanjutkan petik pada pasca panennya kemudian pengolahan hasil, pengemasan hingga penentuan marketplace yang tepat guna memasarkan produk sektor pertanian.
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indra Parawansa saat panen raya di Desa Tambakrejo, Kecamatan Duduk Sampean Kabupaten Gresik, Jatim, Jumat (12/3/2021). ANTARA/HO-Kementan/AM/aa.

"Keseluruhan ini harus di kerjasamakan dengan baik maka akselerasinya makin tinggi. Pertanian itu tidak pernah mengingkari janjinya sepanjang dilakukan dengan kerja keras pasti menghasilkan,"terangnya.

Mentan juga mendorong pihak perbankan untuk terus menggulirkan dana kredit usaha rakyat (KUR) kepada para petani guna menopang sektor permodalan. Dia berharap ke depannya Kabupaten Gresik menjadi daerah sebagai lokomotif hadirnya ketahanan pangan yang lebih baik.

"Menggulirkan dana di sektor pertanian adalah jaminan yang penting tidak salah management seperti tanam jagung sehatusnya di tanah tapi ditanam di aspal. Pasti tidak bisa tumbuhkan,"ucap Syahrul.

Baca juga: Kagum Svarga Bumi Borobudur, Mentan: Luar biasa, menerobos sebuah era

Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah melaporkan Kabupaten Gersik mempunyai luas lahan keseluruhan kurang lebih 61.704,6 hektare (ha) di mana 37.941,4 ha diantaranya merupakan lahan sawah dan 23.763,2 ha tegalan.

"Alhamdulillah di sini provitasnya cukup tinggi sekitar 6,4 ton per hektar. Produksi padi tahun 2020 sebesar 413.995,6 ton gabah kering giling (GKG), sedangkan jagung sebesar 132.555,1 ton, dan kedelai sebesar 103,8 ton," kata dia.

Pada tahun 2021 juga telah dilakukan sasaran produksi padi sebesar 412.549 ton, jagung sebesar 166.322 ton dan kedelai 105 ton. Varietas Ciherang, Inpari 42 dan Inpari 32 merupakan varietas yang paling umum digunakan petani saat ini.

"Bantuan benih yang sudah di berikan ke Kabupaten Gresik diantaranya benih padi 2500 hektare sejumlah 62,5 ton, jagung luasan 1000 hektare sejumlah 15 ton dan kedelai luasan 40 hektare,"tutur Aminatun

Aminatun mengatakan berbagai komoditas hortikultura juga dikembangkan di Kabupaten Gresik dan kedepan akan terus berupaya untuk dikembangan sehingga kesejahteraan petani tetap bisa terus di wujudkan.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021