• Beranda
  • Berita
  • PTBA siapkan Rp3,8 triliun untuk diversifikasi bisnis batu bara

PTBA siapkan Rp3,8 triliun untuk diversifikasi bisnis batu bara

12 Maret 2021 21:14 WIB
PTBA siapkan Rp3,8 triliun untuk diversifikasi bisnis batu bara
Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk Arviyan Arifin (kedua kanan) bersama jajaran direksi menyampaikan paparan kinerja triwulan pertama 2019 PT Bukit Asam Tbk, di Jakarta, Rabu (24/4/2019). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/19)

Kami mengembangkan hilirisasi batu bara, salah satunya dengan pengembangan DME sebagai proyek gasifikasi batu bara

PT Bukit Asam Tbk atau PTBA menyiapkan anggaran senilai Rp3,8 triliun untuk belanja modal perseroan (capital expenditure/capex) tahun 2021, guna menyokong rencana diversifikasi bisnis batu bara.

Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin mengatakan belanja modal itu meningkat sekitar 192 persen dibanding tahun 2020 sebesar Rp1,3 triliun.

“Kami mengembangkan hilirisasi batu bara, salah satunya dengan pengembangan DME sebagai proyek gasifikasi batu bara,” katanya dalam konferensi pers virtual, Jumat.

Pada Februari 2021, PTBA pun telah melakukan perjanjian kerja sama dengan Pertamina dan Air Products Chemical Inck terkait pengembangan gasifikasi batu bara yang menghasilkan dimethyl ether atau DME.

"Tinggal menghitung waktu agar pabrik bisa berjalan dan menghasilkan produk DME yang bisa menjadi produk substitusi elpiji, yang impornya kian bertambah setiap tahun," kata Arviyan.

Selain gasifikasi, PTBA juga akan fokus mengembangkan karbon aktif dari bahan baku batu bara, sebagai salah satu bentuk hilirisasi perseroan.

Rencana itu pun sudah mulai dijalankan dengan telah ditandatanganinya head of agreement (HoA) dengan Activated Carbon Technologies PTY, LTD (ACT) yang berbasis di Australia.

PTBA juga berencana mengembangkan pabrik karbon aktif di Kawasan Industri Tanjung Enim (BACBIE) untuk memproduksi karbon aktif sebanyak 12.000 ton per tahun dengan mengolah sebanyak 60.000 ton batu bara per tahun.

Kemudian, PTBA melalui PT Huadian Bukit Asam Power juga tengah mengebut pembangungan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Sumsel-8, yang akan memiliki kapasitas 2x620 MW.

"Pembangkit listrik ini diharapkan bisa beroperasi penuh secara komersial pada bulan Maret tahun 2022," ujar Arviyan.

Baca juga: Bukit Asam cetak laba Rp2,4 triliun meski tertekan kondisi pasar
Baca juga: Bukit Asam mantapkan ekspansi bisnis ke energi baru dan terbarukan


Baca juga: Pemprov Sumsel dukung PTBA bangun KEK Tanjung Enim

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021