Kementerian Kesehatan bersama Grab dan Good Doctor meluncurkan dengan pendekatan 3-in-1 yang mencakup jalur drive-thru kendaraan roda empat dan roda dua serta walk-in di kawasan ICE, BSD, Tangerang Selatan, pada Sabtu siang.Kementerian tidak mungkin bisa melakukan program (vaksinasi) ini secara eksklusif tetapi harus secara inklusif
Pusat vaksin ini menyasar lansia dan pekerja sektor publik di bidang transportasi di Tangerang Selatan yang menjadi bagian dari Program Vaksinasi Nasional Tahap 2. Pelaksanaan vaksinasi nantinya dilakukan di bawah pengawasan Kementerian Kesehatan.
"Kementerian tidak mungkin bisa melakukan program (vaksinasi) ini secara eksklusif tetapi harus secara inklusif. Kita harus membangun satu gerakan yang dicontohkan oleh sektor swasta, pemerintah daerah, TNI, Polri yang aktif bisa merajut kebersamaan dan mengeluarkan kemampuan modal sosial," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual Grab dan Good Doctor Vaccine Center Tangerang Selatan.
Baca juga: Kesha Ratuliu ajak kaum milenial vaksinasi HPV sebelum menikah
Budi meyakini, apabila semua komponen bangsa bisa membangun gerakan sembari memanfaatkan modal sosial yang dimiliki maka target vaksinasi 181,5 juta rakyat Indonesia bisa selesai dalam waktu satu tahun.
Pada Januari dan Februari, vaksin COVID-19 yang tersedia di Indonesia sekitar 3 juta dosis, kemudian meningkat menjadi rata-rata 10 juta dosis vaksin pada bulan Maret dan April. Nantinya, pada Mei dan Juni ketersediaan vaksin kembali meningkat menjadi 20 juta sehingga hingga Juni, Indonesia mendapatkan 70 juta-80 juta dosis vaksin atau 24 persen dari total kebutuhan vaksin.
Dalam kesempatan itu, Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan, inovasi yang dilakukan perusahaannya menggandeng Good Doctor Technology Indonesia dan pemerintah menjadi yang pertama kali di dunia, karena memanfaatkan teknologi 3-in-1.
"Ini peresmian Grab Vaccine Center pendekatan teknologi 3-in-1 pertama di dunia. Ini sebuah inovasi. Ada metode drive thru empat roda, dua roda dan walk-in. Semua melakukan pendaftaran melalui sistem terlebih dulu, dengan teknologi sehingga akan ada pra registrasi yang lebih clean, cepat. Inovasi, desain proses dan pelaksanaannya diinisasi anak-anak muda Indonesia," kata dia.
Baca juga: Bali bekerja sama dengan pelaku pariwisata percepat vaksinasi COVID-19
Managing Director Good Doctor Technology Indonesia, Danu Wicaksana, mengaku siap melakukan ekspansi layanan vaksinasi ini lebih luas lagi yakni 10-12 kota berikutnya (setelah Bali dan Tangerang Selatan) sehinga target pemerintah bisa melakukan vaksinasi 1 juta per hari bisa terwujud.
Kemudian, khusus di kawasan Banten, ada inovasi tambahan layanan yang disediakan yakni screening gratis, mengingat banyaknya kasus tunda atau batal karena lansia tidak memenuhi syarat vaksinasi seperti ada komorbid misalnya hipertensi yang belum terkontrol.
Nantinya, melalui aplikasi akan diberikan 10 pertanyaan sesuai kaidah Kementerian Kesehatan sehingga angka kasus batal atau tunda vaksinasi bisa diminimalisasi.
"Kami berharap dalam dua hari bisa melebihi target (5000 vaksinasi) kalau bisa 10 ribu mengapa tidak, kekebalan kelompok di Tangerang Selatan bisa terwujud," kata Danu.
Baca juga: Pos vaksinasi COVID-19 lansia "drive thru" kedua dibuka di Cengkareng
Lebih lanjut, pelayanan vaksinasi kali ini merupakan kelanjutan dari kemitraan Kementerian Kesehatan dengan Grab and Good Doctor menjalankan pusat vaksin pertama di Indonesia dan Asia Tenggara dengan layanan drive-thru dan walk-in di Bali pada 27 Februari 2021.
Dalam waktu 6 hari sejak pelaksanaan hari pertama, pusat vaksin ini menyuntikkan 5492 dosis vaksin kepada pekerja di sektor pelayanan transportasi, termasuk pengemudi angkutan umum, mitra pengemudi dan mitra pengantaran Grab dan pekerja publik di sektor pariwisata di pulau dewata.
Angka ini dikatakan melampaui target semula yaitu 5000 dosis dalam 7 hari, dengan memberikan vaksin kepada rata-rata 2 orang setiap 3 menit.
Baca juga: Vaksinasi perlu dipercepat sebelum virus bermutasi
Baca juga: Menkominfo ajak masyarakat tidak termakan hoaks soal vaksinasi
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021